Mohon tunggu...
Mahir Riyadl
Mahir Riyadl Mohon Tunggu... Penulis di Mading Romansa

Adalah penulis biasa, suka mengamati hal yang ramai dibicarakan, dan membuatnya menjadi sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ferry Irwandi: Pemerintah Gagal Atasi Rokok Ilegal?

12 Juni 2025   09:06 Diperbarui: 12 Juni 2025   09:06 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ferry Irwandi "Rokok dan Pemerintah yang Problematik" (Image Source: Tangkapan Layar)

Ferry Irwandi, aktivis sosial-politik Indonesia, kembali mengunggah kritik tajam terhadap pemerintah dalam video terbarunya di kanal YouTube @ferryirwandi pada Selasa, 10 Juni 2025. Video itu berjudul "Rokok dan Pemerintah yang Problematik", dan memuat analisis Ferry soal gagalnya negara menurunkan prevalensi rokok serta membendung peredaran rokok ilegal.

"Masalah rokok di Indonesia itu bukan regulasi. Tapi yang jadi masalah adalah regulatornya," tegas Ferry dalam video tersebut.

Ferry menyayangkan langkah pemerintah yang belakangan mewacanakan penyamarataan bungkus seluruh merek rokok. Kebijakan ini, menurutnya, hanya akan memperparah situasi. Ia menyebut langkah tersebut ibarat "menggunakan minyak untuk memadamkan api".

"Kebijakan ini justru memperbesar masalah: rokok ilegal makin menjamur," ujarnya.

Industri Rokok dan Ketergantungan Negara

Menurut Ferry, industri rokok sudah menjadi bagian vital ekonomi Indonesia. "Suka tidak suka, industri ini adalah tulang punggung perekonomian," kata Ferry.

Ia menyebut pendapatan negara dari cukai rokok pada 2023 mencapai Rp285,2 triliun---bahkan melebihi dividen seluruh BUMN yang hanya Rp86 triliun.

"Artinya, para perokok memberi uang lebih banyak ke negara daripada pejabat BUMN yang dibayar miliaran per tahun."

Lebih dari 6 juta orang menggantungkan hidup dari industri ini, mulai dari petani tembakau hingga pekerja pabrik. Apalagi, kualitas tembakau Indonesia termasuk yang terbaik di dunia, lengkap dengan sistem distribusi yang kuat.

Regulasi Banyak, Tapi Tak Efektif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun