Ia pun tersenyum lega, "Cuma mimpi.." pikirnya.
Tanpa sepatah kata Ia meminum kopi buatan istrinya.
Hasyim menyadari ada keanehan dari Rini. Â Sontak Ia kaget melihat jari manis istrinya terpotong rapi, hilang tak berbekas.
"Rin.. ja..jari tangan mu" Ucap Hasyim terbata-bata.
Rini menatap Hasyim cukup dalam dan lama.
"Kenapa to Mas?" Tanya nya dengan senyum yang cukup seram.
Suasana pagi itu menjadi mencekam, Hasyim mematung sambil kembali teringat dan berpikir apakah semalam bukan lah mimpi belaka.
Rini mendekat dan berbisik pada Hasyim..
"Mas, siapa bilang kejadian semalam itu hanya mimpi?"
Seketika Hasyim menyadari bahwa pisau tua yang Ia pakai semalam tidak tergantung di pajangan. Tubuh Hasyim kembali kaku, melihat ada 2 pisau yang tidak tergantung pada pajangan.
Mata nya mencari-cari kemana pisau satu nya. Ternyata pisau tersebut ada di lantai, dengan darah segar masih menyelimuti, menggenang di lantai.