Mohon tunggu...
Bitter Sour Symphony
Bitter Sour Symphony Mohon Tunggu... Just ordinary girl.

Welcome to my world.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pisau Kedua

26 September 2025   12:07 Diperbarui: 26 September 2025   18:55 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ia pun tersenyum lega, "Cuma mimpi.." pikirnya.

Tanpa sepatah kata Ia meminum kopi buatan istrinya.

Hasyim menyadari ada keanehan dari Rini.  Sontak Ia kaget melihat jari manis istrinya terpotong rapi, hilang tak berbekas.

"Rin.. ja..jari tangan mu" Ucap Hasyim terbata-bata.

Rini menatap Hasyim cukup dalam dan lama.

"Kenapa to Mas?" Tanya nya dengan senyum yang cukup seram.

Suasana pagi itu menjadi mencekam, Hasyim mematung sambil kembali teringat dan berpikir apakah semalam bukan lah mimpi belaka.

Rini mendekat dan berbisik pada Hasyim..

"Mas, siapa bilang kejadian semalam itu hanya mimpi?"

Seketika Hasyim menyadari bahwa pisau tua yang Ia pakai semalam tidak tergantung di pajangan. Tubuh Hasyim kembali kaku, melihat ada 2 pisau yang tidak tergantung pada pajangan.

Mata nya mencari-cari kemana pisau satu nya. Ternyata pisau tersebut ada di lantai, dengan darah segar masih menyelimuti, menggenang di lantai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun