Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kondisi Sulit, Jangan Sampai Buat Kita Lupa Caranya Tertawa

1 Januari 2021   00:39 Diperbarui: 1 Januari 2021   00:41 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Masak sih. Kemarin masih bisa kok" si perawat kemudian masuk ke kanar mandi "Ini bisa Pak. Cara pakainya bukan diputar tapi agak ditarik ke atas. Ini ada untuk air hangatnya juga"

Waduh bikin malu saja ini pikirku. Sambil tanganku tak sadar menggaruk-garuk kepala.

"Maaf suster. Maklum ndeso. Di rumah nggak ada keran yang kayak gini" kataku sambil 'nyengir kuda'. Si suster pergi sambil tersenyum simpul.

Kejadian konyol ternyata kembali terjadi. Seorang tetangga yang baik hati ingin mengirimkan beberapa makanan dan juga susu untukku. Karena jarak rumahku cukup jauh ke rumah sakit tempatku dirawat, akhirnya ia mengirimkannya melalui jasa kirim ojek daring. Kebetulan saat itu ia punya harga promo jadi biayanya cukup murah.

Terus terang aku memang belum pernah mengirim ataupun menerima kiriman barang sebelumnya melalui jasa ojek daring. Jadi tidak begitu tahu prosedurnya. Hanya saja saat itu aku memang mendapat pesan sms yang berisikan link untuk mengecek status pengiriman.

Di sana bisa kulihat posisi ojek dan perkiraan jam sampainya. Di bawahnya ada tulisan 'pesanan sudah masuk', 'pengantaran merawat' dan 'pengemudi dalam perjalanan'. Hampir dua jam kemudian kulihat tulisan berubah menjadi 'barang sudah diambil' disertai gambar barang kirinannya.

Aku berfikir barang pasti sudah sampai. Segera kuhubungi perawat untuk bantu mengecek ke satpam di bawah. Kukatakan ada kiriman barang untukku melalui ojek daring katanya sudah sampai dan diterima di bawah.

Beberapa saat si perawat mengecek ternyata menurut petugas satpam belum ada kiriman untukku. Aku sempat ngotot mengatakan bahwa barangnya katanya sudah diterima. Tapi si perawat bersikeras mengatakan sudah beberapa kali minta petugas mengecek tapi memang belum ada barang seperti yang dimaksud.

Aku akhirnya menghubungi si tukang ojek dengan nada sedikit jengkel karena menduga pasti terjadi kesalahan tempat pengiriman. Tapi ternyata menurut si ojek barang memang belum sampai karena dia masih harus mengirim ke enam tempat terlebih dahulu. Berarti yang error link laporan pengiriman dari sistem ojek daringnya pikirku.

Setelah menunggu beberapa lama si ojek mengabarkan bahwa barang sudah diterima. Iseng aku cek lagi melalui link yang disediakan. Muncul dua tulisan lagi 'pengemudi sedang dalam perjalanan' dan 'barang sudah diantarkan' disertai foto barang yang sudah diterima satpam.

Aku baru menyadari kebodohanku sambil tertawa dalam hati. Ternyata yang kubaca di awal itu maksudnya barang baru diambil dari tetanggaku. Dan gambar yang pertama adalah foto kirimanku sewaktu diambil si ojek dari rumah tetanggaku. Hahaha. Padahal aku sudah terlanjur marah-marah kepada perawat dan tukang ojeknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun