Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mencari Detak yang Kudengar Kemarin

19 Februari 2019   08:28 Diperbarui: 19 Februari 2019   08:33 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mencari detak yang kudengar kemarin
Pada jam dinding yang melihatku dengan tatap dingin
Bukan. Bukan ini
Detak jam hanyalah pemecah malam nan sunyi

Aku melangkah keluar sejenak mencari
Di sela rerumputan yang menggigil karna tiupan angin
Ada suara jangkrik yang tak lelah berbunyi
Tapi bukan ini yang kucari

Aku menatap lekat
Pada semut-semut yang berbaris mendekat
Apakah detak itu kaki langkah mereka
Tapi bukan ini yang kurasa

Lalu kucoba mengingat peristiwa
Dan sesosok gadis terlintas seketika
Dengan senyum mengembang di bibirnya
Menatap lekat dengan wajah indahnya

Hey, detak ini kembali kurasa
Jadi debar ini kah yang slama ini kukejar
Guncang jantung luruhkan jiwa
Mungkinkah ini getaran cinta yang terpendar

Lalu harus kemana kucari detak yang kudengar kemarin
Agar dapat kulepas segala ingin

Tangerang, Februari 2019
Mahendra Paripurna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun