Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Telepati Pagi

18 Desember 2018   11:40 Diperbarui: 18 Desember 2018   11:42 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mentari yang menggeliat
Mengiringi bus kota di perjalanan pagi
Sinarnya baru saja mengusir gelap pekat
Dengan guratan jingga sebagai pengganti

Puluhan kepala sibuk dengan pikiran berbeda
Dipersamakan hanya oleh pencarian nafkah di ibukota
Liukan-liukan hati tetiba terserap pandanganku
Seolah layar terbuka yang berisi ragam lagu

Seorang gadis berbibir indah
Bercakap mesra dengan penuh gairah
Kurasakan degupan jantungnya
Penuh ledakan rasa yang mencinta

Seorang pria paruh baya
Sibuk dengan ponsel melahap berita
Tentang politik negeri
Yang saling menghancurkan diri

Seorang ibu memainkan jari diponselnya
Membaca dan mengirim ulang pesan
Berisi kabar dari angin yang tak jelas asalnya
Hingga bertebaran kebohongan dan kebencian

Di ujung sana kulihat seorang anak muda dengan amplop coklat ditangannya
Bergulat dengan pikirannya
Tentang masa depannya yang suram
Selepas kuliah yang menyadarkan diri akan dunia yang kejam

Sementara aku seolah terjerembab dari angkasa
Kala mencoba membaca hati dan pikiran sendiri
Baru terasa perihnya guratan asmara
Dan derita kehidupan yang seolah mencambukku tuk terus berlari

Tanpa henti
Mungkin hingga nanti
Tak lagi berdetak jantung ini

Seiring hilangnya rasa mencinta di seluruh negeri

Tangerang, Desember 2018
Mahendra Paripurna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun