Mohon tunggu...
Mahar Prastowo
Mahar Prastowo Mohon Tunggu... Ghostwriter | PR | Paralegal

Praktisi Media dan co-PR -- Pewarta di berbagai medan sejak junior sekira 31 tahun lalu. Terlatih menulis secepat orang bicara. Sekarang AI ambil alih. Tak apa, bukankah teknologi memang untuk mempermudah? Quotes: "Mengubah Problem Menjadi Profit" https://muckrack.com/mahar-prastowo/articles

Selanjutnya

Tutup

Humor

Akademi Tawuran: Jalan Pintas Menjadi Jagoan Sejati

1 Maret 2025   16:10 Diperbarui: 21 Mei 2025   00:07 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akademi Tawuran: Jalan Pintas Menjadi Jagoan Sejati*

Oleh: Mahar Prastowo

Ramadhan datang, membawa semilir kedamaian, doa-doa panjang, dan tentu saja---ritual tahunan: tawuran. Ada yang bilang, ini ekspresi anak muda. Ada pula yang menganggapnya latihan bela diri, hanya tanpa aturan, tanpa wasit, dan tanpa batas antara hidup dan mati.

Namun, ada solusi inovatif bagi para calon jagoan jalanan yang ingin mengasah mental dan keterampilan tanpa gangguan kejar-kejaran dengan polisi. Silakan berkoordinasi dengan aparat keamanan sebelum memulai duel. Bukan apa-apa, biar lebih terorganisir. Supaya nanti kalau ada yang tumbang, evakuasi lebih cepat, ambulans bisa standby, dan aparat tinggal menjemput hasil akhir pertarungan.

Bagi orang tua yang mulai khawatir anak nakalnya pulang dengan kepala bocor atau dada tertusuk senjata tajam, silakan berinisiatif, proaktif, menitipkan mereka di Polsek atau Polres terdekat. Anggap saja program pesantren kilat ramadhan versi lain---versi yang benar-benar mendidik dengan metode experiential learning. Karena senakal apapun anak, bagi orang tua tetap kencana wingka, sekeping emas berharga.

Jangan lupa bekali mereka uang makan dan biaya penginapan. 

Di dalam sana, mereka akan bertemu banyak tokoh masyarakat: pencopet ulung yang bisa mengajarkan cara kabur tanpa ketahuan, pengedar narkoba yang fasih berbicara soal supply chain management, atau bahkan pembunuh bayaran yang siap memberi kuliah singkat tentang keberanian dan konsekuensi. Begitu keluar, anak-anak ini tidak hanya punya mental baja, tetapi juga skill bertahan hidup dan jaringan luas.

Tentu, kita memang harus ciptakan sistem yang memberi jalan bagi para pemuda untuk berkembang. Dari tahun ke tahun, tawuran selalu menemukan jalannya, seperti tradisi yang diwariskan turun-temurun. Polisi datang, sirene berbunyi, pentungan berayun, dan semua kembali seperti sedia kala. Beberapa masuk tahanan, beberapa masuk rumah sakit, dan sebagian kecil masuk liang lahat---tapi bukankah itu bagian dari seleksi alam?

Maka, kepada para pemuda yang hendak bertarung, silakan lanjutkan. Tapi ingat, jangan lupa absen di rumah. Setidaknya beri kabar pada ibu yang masih menyiapkan sahur dengan cemas. Jangan sampai kalian pergi untuk tidak kembali. Ramadan ini masih panjang, dan jalan menuju jagoan sejati tidak selalu harus dimulai dengan luka dan darah.

Atau, mungkin, kita bisa mencoba alternatif lain: belajar, bekerja, dan membangun masa depan yang lebih bermakna. Tapi siapa yang peduli? Tawuran lebih seru, bukan?

-------

*Satire

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun