Mohon tunggu...
Mahar Prastowo
Mahar Prastowo Mohon Tunggu... Ghostwriter | PR | Paralegal

Praktisi Media, PR, Ghotswriter, Paralegal. Pewarta di berbagai medan sejak junior sekira 31 tahun lalu. Terlatih menulis secepat orang bicara. Sekarang AI ambil alih. Tak apa, bukankah teknologi memang untuk mempermudah? Quotes: "Mengubah Problem Menjadi Profit" | https://muckrack.com/mahar-prastowo/articles

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sandiwara Seorang Ayah

21 Februari 2025   01:45 Diperbarui: 21 Februari 2025   01:48 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sandiwara Seorang Ayah

Di kampung kecil nan ramai curiga,
hidup seorang ayah penuh sandiwara.
Bukan pesulap, bukan aktor sinetron,
tapi lihai memainkan peran profesional.

Setiap pagi ia berangkat dengan sigap,
pakaian rapi, tas menggantung di bahu.
Langkahnya cepat, wajahnya serius,
walau hati berkata, "Mau ke mana aku?"

Di warung kopi ia singgah sebentar,
menatap koran, menyeruput seduhan,
kemudian melanjutkan perjalanan,
meski tanpa tujuan yang pasti di depan.

Tetangga pun mulai berbisik,
"Rajin sekali, rezekinya pasti banyak!"
Ada pula yang menduga diam-diam,
"Jangan-jangan dia piara tuyul!"

Ah, fitnah lebih kejam dari rentenir,
maka ia pun mengubah taktik.
Daripada capek keliling tak menentu,
lebih baik mengurung diri di rumah saja.

Namun, takdir punya selera humor,
sebab penyamaran rapat tak selalu aman.
Ketika seorang tamu mengetuk pintu,
anaknya yang polos berseru,

"Ayah sedang tidur,
kalau ada yang cari,
suruh jawab saja,
sedang pergi urusan bisnis!"

Tertangkap basah dalam kebohongan,
si ayah hanya bisa tersenyum kecut.
Purapura sibuk memang melelahkan,
lebih baik kerja beneran meskipun sekarat gaji!

Tennis Indoor Senayan, 1 Mei 2007

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun