Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Fort Rotterdam 5/5, Menengok Kanal Buatan dari Dinding Terbuka

28 Januari 2016   21:34 Diperbarui: 4 Februari 2016   21:52 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kurangnya perhatian, penataan serta pemeliharaan kebersihan di lokasi arah selatan benteng, juga terlihat (Kamis, 28 Januari 2016) dari kondisi bangku-bangku serta lampu-lampu taman yang rusak dan pecah-pecah tanpa perbaikan. Lingkungan taman dipenuhi suburnya tumbuhan semak belukar, menandakan sudah cukup lama tak mendapat perhatian. Siang hari, bangku, meja, kursi-kursi jualan dan  gerobak pedagang K-5 terlihat ditumpuk di areal taman. Jorok. Padahal, taman yang menempel di selatan benteng ini juga dibuat bersamaan sebagai bagian dari pembuatan taman RTH di sebelahnya yang hanya dibatasi kanal buatan selebar 4 hingga 7 meter tersebut.

Pihak pemelihara benteng belakangan tampak menutup akses jalan dari arah timur bastion Amboina maupun dari arah barat bastion Bacan. Akibatnya, pengunjung tidak bebas masuk menjelajah arah selatan benteng yang terbuka tanpa dinding. Namun begitu, suasana jorok di arah selatan tersebut tetap dapat jelas terlihat ketika berada di gundukan bastion Amboina maupun bastion Bacan.

[caption caption="Lorong ke kanal Fort Rotterdam di arah selatan areal benteng/Ft: Mahaji Noesa"]

[/caption]

Dipasang pagar kawat berduri di bagian terbuka benteng yang berbatasan dengan kanal buatan. Bagian selatan benteng Fort Rotterdam yang kini tak berdinding, agaknya merupakan sisi selama ini belum tersentuh kerja-kerja pemugaran maupun revitalisasi. Hal itu terlihat dari kondisi balok-balok batu tangga serta penyanggah gundukan bagian dalam bastion Bacan tampak kumuh berantakan.

Jika saja areal lokasi dan taman di selatan benteng tertata dan dipelihara dengan baik, sudah tentu dapat menjadi tempat relaksasi yang nyaman karena berhadapan langsung dengan pelataran taman RTH di Jalan WR Supratman yang sekitarnya juga telah dijadikan sebagai lokasi kuliner tradisional ‘Kampung Baru’ kota Makassar. Kehadiran banyak space taman untuk relaksasi di kompleks benteng Fort Rotterdam dan sekitarnya, setidaknya dapat membantu mengatasi kegusaran banyak pengunjung yang merasa tidak respek dengan pemanfaatan banyak gedung tua sebagai perkantoran.

[caption caption="Tampak gedung-gedung tinggi telah tumbuh mengelilingi lingkungan di luar dinding benteng Fort Rotterdam/Ft: Mahaji Noesa"]

[/caption]

Pengunjung benteng Fort Rotterdam selama ini lebih banyak menyaksikan bentuk fisik gedung-gedung abad silam dari luar, tidak dapat bebas melihat langsung ke dalamnya, lantaran sebagian besar dijadikan sebagai tempat aktivitas perkantoran banyak aparat sipil negara Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar. Kendaraan aparat, mobil dan sepeda motor banyak diparkir sembarangan dalam areal benteng pada hari-hari kerja -- pagi hingga sore hari. Kondisi itu tentu juga perlu perhatian khusus. Diperlukan penataan dalam kaitan menjaga kelestarian, keasrian, kenyamanan, serta untuk terus meningkatkan citra keunggulan terhadap obyek wisata langka berskala internasional benteng Fort Rotterdam.

Bahkan beberapa kalangan menyarankan, diperlukan keterlibatan kerja pendisain pariwisata profesional agar benteng Fort Rotterdam dengan properti tinggalan lamanya tidak statis hanya berdenyut siang hari, tapi juga terbuka mendapat kunjungan publik malam hari. Selama ini benteng yang berada di pusat kota metropolitan Makassar tersebut, malam hari lebih sering tertutup tanpa aktivitas. Arealnya kelam dan sepi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun