Mohon tunggu...
Truly Satya
Truly Satya Mohon Tunggu... Mahasiswa

P

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pertemuan perdana Mata kuliah Pendidikan Pancasila dan sedikit tanggapan saya

7 September 2025   23:40 Diperbarui: 7 September 2025   23:40 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada hari rabu yang menyenangkan ini, awalnya saya hanya ingin tidur dan bermalas--malasan saja. melupakan dan tidak menghiraukan segala kejadian dan hiruk pikuk yang terjadi di negara tercinta ini. serta membayangkan nasi padang di kampung halaman saya di Purwakarta yang lezat nan nikmat membuat saya, dalam kondisi perut keroncongan sebari mengetik artikel ini di laptop tercinta saya, merasa tidak bisa berfokus kepada sesuatu yang dimana seharusnya saya utamakan dan prioritaskan. Tapi mau tidak mau saya harus kerjakan ini semua, terlebih lagi saya sudah resmi menjadi Mahasiswa di salah satu PTKIN terbaik di Indonesia. sekiranya saya tidak perlu menyebutkan nama PTKIN tersebut.

Di pertemuan tanggal 3 September 2025 kali ini, saya dan teman--teman kelas 1B prodi Kesejahteraan Sosial mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pembelajaran perdana mata kuliah Pendidikan Pancasila yang digurui dan juga dibimbing oleh bapak Drs. Study Rizal LK, MA via online meeting melalui perantara aplikasi google meet. disebabkan karena kondisi Jakarta atau Tangerang sedang dalam masa kritis--kritisnya oleh serangkaian acara demonstrasi besar--besaran yang dilakukan oleh warga dan juga Mahasiswa. untuk menanggapi kejadian tersebut bapak rektor mengeluarkan sebuah surat edaran mengenai kegiatan belajar--mengajar untuk sementara waktu ini dilakukan di kediaman masing--masing. walaupun saya sendiri tidak tahu apa dampaknya kepada kerusuhan tersebut.

Pak Study Rizal adalah pribadi yang menarik, beliau suka sekali menyelipkan intermezzo di setiap pemaparannya yang berupa obrolan dan candaan singkat. walaupun begitu, materi--materi yang disampaikan beliau bisa diserap oleh kami semua seakan--akan seperti Vacuum Cleaner yang menyerap debu di pinggir ruangan. mungkin, beliau adalah satu--satunya dosen di UIN Jakarta ini memiliki kelebihan tersebut..

Mungkin saatnya saya ngetik tentang penilaian, Catatan harian harus ditulis narasi, bukan poin-poin, dan bobotnya 40%, lumayan besar. Lalu UTS tidak ada ujian kertas, diganti tugas kelompok berupa investigasi yang hasilnya harus diunggah ke Kompasiana atau Retizen, nilainya 30%. Lalu ditambah lagi tugas cari berita online dari media mainstream seperti Detik, Kompas, Republika atau Sindonews, lalu dijadikan bahan komentar di blog. Tujuannya supaya catatan harian kita bisa terkumpul minimal 12 tulisan dan maksimal 16 tulisan. Kehadiran juga ternyata penting, minimal 75%, artinya 12 kali dari total 16 pertemuan, boleh absen 3--4 kali entah itu karena sakit, izin, atau sekadar alasan yang dibuat-buat, meski tentu saja dosen tidak pernah tahu apa yang terjadi pada kita pada hari tersebut.

Dan yang paling membuat saya agak bingung sekaligus penasaran adalah pengganti UAS, yaitu membuat podcast berkelompok, 2--3 orang host, bahasannya dari presentasi kelompok bab 1--7, bisa ditambah topik kesejahteraan sosial lainnya, lalu diunggah dalam bentuk video. Presentasi kelompok dilakukan dengan cara membagi tugas per bab, lalu digabung dalam bentuk PPT, kemudian direvisi biar kelihatan rapi. Dan yang paling menarik, kelompoknya bersifat permanen, artinya dari UTS sampai UAS saya harus bertahan dengan orang-orang yang sama, suka tidak suka, cocok tidak cocok. Fair Enough, Pak Study mungkin pengen kita melekat dengan teman-teman sekelompok kita tanpa memandang sifat dan tampang mereka...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun