Mohon tunggu...
MN Aba Nuen
MN Aba Nuen Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Pengajar pelosok yang jatuh cinta pada quotation "menulisalah, agar engkau dicatat peradaban," Surel:noyatokan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru dan GLS

13 Desember 2018   07:27 Diperbarui: 13 Desember 2018   07:38 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian rangkaian bentuk itu dikirim dan diolah diotak. Proses pengolahan ini  melibatkan sejumlah stimulasi yang berhubungan dengan penalaran, pemahaman, analisis dan lain-lain. Informasi hasil olahan itu kemudian diteruskan ke mulut untuk dikomunikasikan.

 Pola komunikasi selain dalam bentuk tulisan yaitu secara verbal. Pada titik ini, desain program sekolah seperti lomba debat, pidato, deklamasi karya sastra akan sangat membantu siswa meningkatkan kemampuan berbicara dan menyampaikan pendapat. 

Pengalaman literasi dengan mengenali ragam kosa kata, gaya bahasa, konteks kalimat dan aspek  lingustik lain penting bagi siswa untuk membangun alur berpikir  logis dan runut, mengembangkan argumen dan menguasai konteks suatu topik, lantas dikomunikasikan secara lisan.  

Berkaitan dengan ini, terobosan MTs Negeri 4 Flores Timur di Pulau Adonara dengan program Literasi Pagi yang  menyediakan ruang berbicara bagi siswa pada apel pagi wajib diapresiasi. 

Sebelum mendapat giliran berbicara, seorang siswa diwajibkan membaca di perpustakaan sekolah atau sumber lain untuk memperkaya topik yang akan disampaikan dihadapan semua warga sekolah. 

 Inilah bukti bagaimana siklus literasi lintas mode dijalankan, dari bahan tulisan, dibaca lalu diolah menjadi pesan lisan dan sebaliknya. 


 Kemampuan menalar dan beretorika yang baik akan memberikan dampak turunan pada soft skill siswa, seperti public speaking, membuat keputusan, merumuskan kebijakan  dan membangun jejaring. 

Sampai pada titik ini,     GLS  wajib hukumnya, karena ia menjadi pintu masuk bagi beragam kecakapan individual siswa, seperti menulis, berbicara, dan tentu saja pengetahuan dan wawasan. Untuk mencapai itu semua, guru adalah master designnya. 

Support guru pada aktifitas literasi dasar di sekolah selain berupa fasliitas dan kebijakan program pendukung, satu lagi yang tak kalah penting adalah model. Dalam segala aktifitas literasi, sebisa mungkin guru harus menjadi role model bagi siswa. 

Sebagai pendidik dan pembimbing guru mesti menjadi contoh dan inspirator bagi para pembelajar. Bagaimana mungkin guru mendorong siswa untuk membaca dan menulis, sementara sang guru sendiri jarang melakukannya? Mading atau blog sekolah akan elok dipandang, jika di sana bertebaran artikel guru dan ragam karya fiksi/nonfiksi siswa-siswi. 

 Siswa juga akan terkesan dengan sosok guru yang berbicara dengan alur logika yang runut, dengan tutur bahasa yang santun dan membakar motivasi, serta didukung perilaku yang menginspirasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun