Mohon tunggu...
M Abimanyu Prasetya
M Abimanyu Prasetya Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi main motor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PEMBINAAN KARAKTER UNTUK MENYIAPKAN GENERASI EMAS TAHUN 2025 DAN PERGURUAN TINGGI DI ERA DIGITAL(Sabtu, 20 September 2025)

21 September 2025   19:52 Diperbarui: 21 September 2025   20:00 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SOCIAL MOVEMENT

Pad kegiatan Masa Ta'aruf (MATAF) Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, para mahasiswa baru mendapatkan bekal berharga melalui penyampaian materi dari narasumber yang ahli di bidangnya. Pemateri pertama, Irfan Amale, membawakan materi tentang Pembinaan Karakter untuk Penyiapan Generasi Emas Tahun 2025. Selanjutnya, materi kedua disampaikan oleh Dr. Punang Amaripuija, S.E., S.T., M.I.T., yang mengupas tuntas mengenai Perguruan Tinggi di Era Digital dan Revolusi Industri.

Pembinaan Karakter untuk Penyiapan Generasi Emas Tahun 2025

Materi ini menekankan pentingnya pembentukan karakter sebagai fondasi utama dalam mempersiapkan generasi emas Indonesia tahun 2025.

ADA 3 FORMULA RAHASIA UBAH GENERASI REBAHAN JADI GENERASI EMAS

1. Find your life mission : Hidup itu adalah pilihan, tergantung kamu mau memilih susah hari ini atau sulit di masa depan. Artinya, kalimat tersebut mengingatkan kita bahwa setiap keputusan yang diambil akan membawa konsekuensinya. Kalau kita memilih "susah hari ini" (misalnya berusaha keras belajar, bekerja, atau berdisiplin), maka di masa depan kita bisa lebih mudah karena sudah punya bekal. Tapi kalau kita menghindari kesulitan sekarang, justru bisa menghadapi "sulit di masa bu depan" karena kurang persiapan.
2. Hack and build your system : a. Aktifkan 10 tombol rahasia yang ada pada diri kamu: kesenangan, kebangaan, keingintahuan, minat, tujuan, kebutuhan, manfaat, tantangan, keyakinan, dan makna.

b. Tunda kesenangan untuk hasil yang lebih besar di masa depan. Artinya, dengan belajar mengendalikan diri dan tidak selalu menuruti kesenangan sesaat, kita bisa memperoleh manfaat yang lebih besar dan berkelanjutan di kemudian hari.

c. 1% Atomic habit: Perubahan kecil yang dilakukan secara konsisten setiap hari akan memberikan dampak besar dalam jangka panjang. Kebiasaan positif sekecil apa pun, jika terus dipupuk, bisa membentuk karakter yang kuat dan membawa kesuksesan.
3. Habiskan jatah gagal : Kegagalan itu bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bagian penting dari proses belajar. Setiap orang pasti pernah gagal, namun gagal justru menjadi kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Materi kedua disampaikan oleh Bapak Dr. Punang Amaripuija, S.E., S.T., M.I.T., dengan topik Perguruan Tinggi di Era Digital dan Revolusi Industri. Dalam penyampaiannya, beliau menekankan bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting dalam menyiapkan sumber daya manusia yang adaptif terhadap perkembangan teknologi, perubahan sosial, serta tantangan global yang muncul di era digital dan revolusi industri 4.0.

Nah, salah satu tantangan di era digital ini adalah AI atau Artificial Intelligence. AI sekarang banyak digunakan dalam kegiatan apapun termasuk di perkuliahan. Beliau menekankan bahwa mahasiswa sebagai generasi muda perlu memiliki keterampilan digital, critical thinking, serta kemampuan berkolaborasi lintas disiplin. Perguruan tinggi berperan penting dalam membekali mahasiswa dengan literasi digital, etika penggunaan teknologi, dan kesiapan menghadapi perubahan dunia kerja yang sebagian besar akan digerakkan oleh teknologi cerdas. Tetapi, kita sebagai mahasiswa jangan sampai ketergantungan dengan AI dalam mengerjakan tugas kuliah. Sebab, yang lebih penting adalah kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan integritas dalam setiap proses pembelajaran.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun