Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bertemu di Warung Kelontong

28 November 2022   17:10 Diperbarui: 1 Desember 2022   02:27 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dit apakah kau merasakan kemarahan dari Mas Kris, setelah sepedahnya rusak kamu pakai sekolah kemarin?"

Ketika pulang doa bersama di sekolah Aku kurang hati-hati, atau telah memikirkan persoalan antara hubunganku dengan Irine. Tidak fokus nyetir, ada mobil di depanku berhenti mendadak akhirnya kutabrak juga. Aku sedikit terluka, dadaku sesak karena pantulan motor.

"Njih Bu, Aku sudah minta maaf pada mas Kris. Tapi dia masih belum menerima kesalahanku."

"Aku juga bingung, masalah biaya perbaikan sepeda di tempat servis, hari ini katanya sudah bisa diambil. Aku juga sudah izin Pak Sugi, tidak bekerja sampai ujian akhir semester selesai. Uang dari mana ya bu?"

Bekerja di Pak Sugi, sehari diberi 10.000 dan akhir bulan biasanya Aku menerima uang yang lebih untuk membayar SPP. Bisnis loundry ibuku hasilnya dipegang oleh bapak sambungku. Ibuku biasanya menerima dengan tangan terbuka, tapi kejadian kemarin merubah lembutnya hati bapakku. Ibu ingin meminta untuk biaya sepeda motor, tapi  dia takut dimarahin. 

"Aku coba hubungi Irine ya bu, siapa tahu bisa membantu!" 


"Iya silahkan nak"

"Rin nanti bisa jemput Aku di warung Kelontong dekat rumahku?" Aku coba mengubunginya lewat WA

Di sepertiga malam yang sunyi, orang-orang semua berteman bantal dan guling serta selimut yang hangat menutup rapat pada semua tubuh. Aku bangun beribadah dan berdoa, mendoakan semuanya. Mendoakan mas Kris, Bapak, semoga hatinya kembali lembut. Juga sang pujaan hati tak lupa kudoakan. Semoga bisa kembali seperti semula, "Ya Allah Engakaulah yang membolak balikan hati. Semoga Engkau memberi yang terbaik buat kami." Doaku dalam hati.

***

Pagi yang indah, pagi yang cerah sudah memberi senyuman pada dunia. Aku duduk di kursi depan menunggu Irine, terlihat dari jendela bunga-bunga mekar, dan mencium bau bunga-bunga di pekarangan rumah harum mewangi. Terlihat di sana para kumbang terbang ke sana kemari, di susul kupu-kupu yang warna warni menciumi bunga-bunga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun