Mohon tunggu...
M Abd Rahim
M Abd Rahim Mohon Tunggu... Guru - Guru/Dai
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

GPAI SMK PGRI 1 SURABAYA, Ingin terus belajar dan memberi manfaat orang banyak (Khoirunnas Anfa'uhum Linnas)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ibuku Awet Muda, Apa Rahasianya?

19 November 2022   04:44 Diperbarui: 20 November 2022   06:10 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri/diolah dengan canva.com

Enam bulan berlalu..

Aku belum memikirkan Ana, Aku mulai sibuk penilaian semester, ujian sekolah dan ukk.  Malam itu Aku izin tidak bekerja di warung pak Sugi karena Ibuku jadi menikah dengan Pak Anam, ayah Mas Kris. Ibuku umurnya 50 lebih, beliau dandan seadanya, hanya bedak biasa. Biaya resepsi pernikahan saja dibantu oleh Pak Haji Nasrul, sebagai ucapan terimakasih karena waktu kecil dulu pernah menyalamatkan Dea.

Malam itu, Ana juga izin tidak bekerja di warung Pak Sugi, dia disuruh Pak Sugi untuk merias Ibuku. Mungkin dengan kepiwaian dia merias wajahnya maka Ibu Sugi menyuruhnya untuk merias wajah Ibuku. Alat-alat wajah seperti eyeshadow, eyeliner, alis dan lain-lain yang dibawanya, Ibuku tidak mau karena tidak biasa. Tapi ibuku hanya minta dibedaki dan memakai tipis lipstik.

Saat Ibuku duduk di kursi pengantin dia terlihat sangat anggun dan cantik, seperti usia mudanya dulu. Wajahnya masih bercahaya (glowing) karena wudu dan salat tahajud membuatnya awet muda. Wajahnya selalu fresh karena tidak pemarah dan taat beribadah, semua urusan diserahkan kepada Allah dan tidak terlalu memikirkan hal dunia. Tubuhnya indah karena ibuku rajin puasa sunah Senin dan Kamis. Beliau menjaga pola makan dan memakan makanan yang halal dan segar. Itulah beberapa yang dilakukan ibuku agar tetap awet muda.

Saat dikenakan gaun pengantin, hati Pak Anam semakin memuncak keteduhan dan mengindahkan. "Dik Nur, kau tak ada bedanya dengan masa SMA dulu," Bisik Pak Anam kepada Ibuku. "Kau tetap cantik, kaulah bidadariku yang dikirim oleh Allah di dunia ini!"

Ibuku tersenyum malu.

"Alhamdulillah mas Anam, jagalah aku seutuhnya" Jawab Ibuku

Para tamu undangan terkagumi dengan kecantikan Ibuku, sorot mata mereka hingga tak percaya bahwa itu Ibuku. 

Acara resepsi pernikahan dilaksanakan sangat sederhana, namun tetap mengundang tetangga kanan kiri. Itulah fungsinya undangan, agar mereka menjadi saksi bahwa ibuku sudah menikah dengan pak Anam. Maka dalam hal ini sesuai perintah Nabi bahwa haknya muslim dengan muslim lainnya diantaranya adalah mendatangi undangan.

Pak haji datang dengan istrinya dan juga adiknya Dea. "MasyaAllah cantiknya Ibu Nur, wajahmu awet muda sekali!" Kata Ibu Dea saat menyalami Ibuku. 

"Masih kinyis-kinyis" Goda Pak Haji melewati Ibuku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun