Mohon tunggu...
Mas Yunus
Mas Yunus Mohon Tunggu... Dosen - Beyond Blogger. Penulis ihwal pengembangan ekonomi masyarakat, wisata, edukasi, dan bisnis.

Tinggal di Kota Malang. Bersyukur itu indah. Kepercayaan adalah modal paling berharga. Menulis untuk mengapresiasi. Lebih dari itu, adalah bonus.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memaknai "Benci Kegagalan", Spirit Ikee yang Sapu Bersih Emas di Asian Games

26 Agustus 2018   05:39 Diperbarui: 26 Agustus 2018   12:19 1172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rikako Ikee, Atlit Renang Jepang yang memborong enam medali emas di Asian Games 2016|Foto: AntaraNews/INASGOC AsianGames2018.id

Apa Saja Prestasi Ikee?

Mengacu pada sumber ini, selain Ikee memborong medali seperti disebutkan di atas, Ikee mencetak rekor baru di ajang Asian Games yang berlangsung di Stadion Akuatik GBK, Jakarta.

Rekor lama dipegang Chen Xinyi (China) di Asian Games Incheon (2014) dengan rekor waktu 24,87 detik. Sedangkan rekor waktu Ikee adalah 24,54 detik, lebih cepat 33 detik dari pada pesaingnya. Pemecahan rekor ini terjadi pada nomor 50 meter gaya bebas.

Tak hanya itu, Ikee menciptakan rekor dunia baru. Di renang nomor 50 gaya punggung putri, catatan waktunya 26,98 detik, melampaui atlit unggulan China, Liu Xiang. 

Saat ini, Jepang berada di urutan ke-2 (34 medali emas). Perangkat teratas masih diduduki China (72 medali emas). Sementara Indonesia (INA) mengoleksi 10 emas, berada di urutan ke-5 (Minggu pagi, 26/8/2018). 

Urutan hasil perolehan medali emas 10 negara teratas di Asian Games 2018, Update 25/8/2018|Sumber Data: INASGOC AsianGames2015.id
Urutan hasil perolehan medali emas 10 negara teratas di Asian Games 2018, Update 25/8/2018|Sumber Data: INASGOC AsianGames2015.id
Berdasarkan prestasi individu, Ikee bertengger di urutan pertama (6 emas, 2 perak). Ikee mengalahkan atlit renang putra asal China, Jiau Xu (5 emas) yang berada di urutan ke-2. Sementara Yang Sun (China), Jianjiahe Wang (China), dan Yasuhiro Koseki (Jepang), masing-masing berada di urutan ke 3, 4, dan 5.

Rikako Ikee Berselimutkan n-Ach

David C. McCLelland pernah melakukan penelitian yang dituangkan dalam bukunya "The Achieving Society" (1967).

McClelland berhipotesis bahwa tiap diri punya potential energy. Energi potensial ini dapat dikonversi menjadi kekuatan hebat tergantung pada dorongan diri, kesempatan dan situasi yang ada.

Untuk mengetahui motif dasar manusia, McClelland memusatkan perhatiannya pada kebutuhan dan mengidentifikasikannya ke dalam tiga jenis motivasi, salah satunya adalah kebutuhan akan prestasi atau Need for Echievement (n-Ach).

Mereka yang ingin menang lewat kompetisi yang sehat, pertanda mereka memiliki n-Ach tinggi, bukan pecundang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun