Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Christoffel

23 April 2020   00:19 Diperbarui: 23 April 2020   00:31 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Cok Ngurah makin sering mendapatkan gangguan gaib. Sekeras apapun ia berusaha memecahkan misteri tulisan yang muncul diatas kertas itu, tetap saja hasilnya nihil.

Suatu ketika ia mendapatkan petunjuk. Ia menelpon Galeri Keraton. Membuat janji untuk bertemu dengan salah satu pelayan disana. Dengan alasan ia ingin mereparasi tuts mesin tiknya yang rusak.

"Ada yang bisa saya bantu Tuan?"

"Tuts R mesin tik ini rusak. Bisakah kau memperbaikinya?"

"Baiklah Tuan, kami akan memeriksanya sebentar. Mohon ditunggu."

Lima belas menit berlalu. Pelayan Galeri Keraton itu kembali sambil membawa mesin tik CORONA 1926 di tangannya. "Maaf Tuan, mungkin tuan belum terbiasa dengan mesin tik ini." Lalu dengan sabarnya pelayan itu menjelaskan cara menekan tuts mesin tik itu. semua huruf muncul diatas kertas. Termasuk huruf R.

Tidak ada kerusakan seperti yang diceritakan oleh Cok Ngurah. Merasa bodoh, Cok Ngurah segera mengambil mesin tik miliknya. Ia tidak mau ambil pusing untuk menjelaskan permasalahannya kepada pelayan toko itu.

"Kalau boleh aku tahu, darimana kalian mendapatkan mesin tik ini? Siapa pemilik asli mesin tik ini? tanya Cok Ngurah.

Hari belumlah terlalu sore, Cok Ngurah bergegas menuju sebuah tempat. Jalan yang terjal tidak menyurutkan semangatnya. Berkat informasi dari pelayan toko Galeri Keraton, ia tiba dirumah si pemilik pertama mesin tik itu.

"Maaf, apakah benar disini tempat tinggal Bapak Made?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun