Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Teana - Jabal Ethlib (Part 20)

28 Juli 2018   11:07 Diperbarui: 28 Juli 2018   11:34 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Apakah semuanya terkendali?"

"Semuanya berjalan lancar Yang Mulia. Hamba telah menyebarkan wabah penyakit ke seluruh pelosok Kota Hegra."

"Bagus Taw, kau memang prajurit yang bisa aku andalkan. Sebarkan terus penyakit itu. musnahkan ternak -- ternak dan ladang kurma milik penduduk. Aku ingin mereka berpaling dari Dhushara. Aku ingin mereka menjadi pengikutku seutuhnya. Akan aku kuasai seluruh Kota Hegra ini." ucap Yodh sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Baik Yang Mulia." ucap Taw sambil menundukkan kepalanya.

       Sesaat kemudian Yodh dan kedua anak buahnya lenyap. Kepulan asap hitam membumbung ke udara.

***

Kota Hegra di pagi hari...

       Orang -- orang dibuat gempar dengan penemuan bangkai hewan ternak di salah satu rumah penduduk. Kambing -- kambing itu mati tanpa sebab yang jelas. padahal beberapa hari sebelumnya mereka masih nampak sehat dan gemuk.

"Mungkin kambingmu memang sakit, sehingga  banyak yang mati."

"Tidak, kambing -- kambingku semuanya sehat dan gemuk. Bahkan dua hari sebelumnya aku menyembelih tiga kambingku yang paling besar untuk aku persembahkan kepada Dewi Allat di Kuil yang ada di Al Khuraimat. Agar kambingku diberi kesuburan dan cepat beranak. Para pendeta disana sangat senang atas persembahanku. Dan mereka menjamin jika kambingk u akan beranak -- pinak makin banyak."

       Penjelasan pemilik ternak itu cukup masuk akal. Sehingga kejadian ini membuat para penduduk Kota Hegra kebingungan bercampur rasa takut. Sebab bangkai kambing -- kambing itu semuanya mengering dalam semalam. Darah kambing -- kambing itu seperti telah dihisap habis satu persatu tak menyisakan ceceran darah sedikitpun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun