Mohon tunggu...
Choirul Rosi
Choirul Rosi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen yang hobi membaca buku dan novel

Cerita kehidupan yang kita alami sangat menarik untuk dituangkan dalam cerita pendek. 🌐 www.chosi17.com 📧 choirulmale@gmail.com IG : @chosi17

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wanita Bermulut Tiga

25 April 2016   12:56 Diperbarui: 25 April 2016   13:13 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Eeeh… Itu Cik, aku hendak bertandang kerumah Sari meminta beberapa lembar daun pisang untuk hajatan besok” jawab Fatimah.

“Aaah… Apa awak tak ada lelaki dirumah? Minta tolonglah kepada mereka. Tak baik seorang wanita bertandang kerumah orang menjelang petang”.

“Mmm iya… Maaf Cik, aku pamit dulu. Sebentar lagi mau maghrib”

“Iyaaa. Berhati – hatilah”

Seolah tak mendengar sesuatu, Fatimah bergegas memotong pembicaraan mereka petang itu. Bukan maksud tak mengindahkan nasihat Cik Rina. Bukan pula tak menghormatinya sebagai orang yang tua darinya. Namun Fatimah lebih memilih segera berlalu daripada memanjangkan tali kelambu.

“Aaah… Mulut Cik Rina mulai berfatwa. Dasar wanita bermulut tiga” gerutu Fatimah dalam hati.

***

Seminggu sekali di Desa Kepuhanyar selalu diadakan pengajian untuk ibu – ibu. Pengajian itu berlangsung secara bergantian dirumah anggotanya setiap bakda ashar. Dengan mendatangkan seorang Ustadz yang cukup disegani. Ibu – ibu itu mendengarkan fatwa perihal agama yang disampaikan oleh Ustadz Razaq.

“Ibu – ibu, sebagai seorang muslim kita harus menyayangi sesama. Baik itu sesama muslim maupun bukan. Karena sebagai umat manusia kita harus hidup dalam kerukunan. Menghindari pertikaian dan pergunjingan” ucap Ustadz Razaq menutup fatwanya sore itu.

“Assalamu’alaikun warahmatullahi wabarakatuh”

“Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh” jawab ibu – ibu serentak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun