Jangan rusak jiwaku, karena ia selalu tertantang untuk diam,tak berpaling dari tubuh busuk ini.
Jangan ambil hatiku, tempat dimana segala najis tersemat,menggeliat bagai liat anak lalat.
Jangan pula kau potong jariku, sumpah demi batinku,kan ku sayat tulang putihmu jika kau mencoba.
Aku ini anakmu tuhan. Tapi, kenapa kau biarkan adikku mati kelaparan.
Terbuang terbantahkan arang. Kau biarkan abangku mati dalam perang, tak berdaya tanpa pedang bak ksatria berbaju pecundang.
Tuhan,
Kan kau apakan aku yang tanpa lengan dan harapan,tanpa jalan dan menghilang dalam terang.
Kan kau apakan TUHAN?
.......................................................................................
.......................................................................................
''ENTAHLAH ANAKKU,,''