Mohon tunggu...
Muhammad Fauzan
Muhammad Fauzan Mohon Tunggu...

as simple as you think

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Letter To God

9 Juni 2011   17:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:41 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jangan rusak jiwaku, karena ia selalu tertantang untuk diam,tak berpaling dari tubuh busuk ini.

Jangan ambil hatiku, tempat dimana segala najis tersemat,menggeliat bagai liat anak lalat.

Jangan pula kau potong jariku, sumpah demi batinku,kan ku sayat tulang putihmu jika kau mencoba.

Aku ini anakmu tuhan. Tapi, kenapa kau biarkan adikku mati kelaparan.

Terbuang terbantahkan arang. Kau biarkan abangku mati dalam perang, tak berdaya tanpa pedang bak ksatria berbaju pecundang.

Tuhan,

Kan kau apakan aku yang tanpa lengan dan harapan,tanpa jalan dan menghilang dalam terang.

Kan kau apakan TUHAN?

.......................................................................................

.......................................................................................

''ENTAHLAH ANAKKU,,''

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun