5. Postulate: Historical Cost
Postulat historical cost mengharuskan aset dicatat berdasarkan biaya perolehan saat dibeli, bukan nilai pasar saat ini. Pendekatan ini menjamin catatan yang objektif dan konsisten. Contohnya, obligasi yang dibeli dengan harga Rp1 miliar akan tetap dicatat sebesar Rp1 miliar walaupun nilai pasarnya meningkat menjadi Rp1,2 miliar. Kritik modern terhadap prinsip ini cukup tajam. Pendekatan berbasis biaya historis dianggap tidak lagi mencerminkan nilai ekonomi yang realistis, terutama untuk aset keuangan, derivatif, dan aset terkait ESG.
6. Principle: Revenue Recognition
Prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition principle) menegaskan bahwa pendapatan harus diakui ketika jasa atau barang telah diberikan, bukan ketika kas diterima. Hal ini memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan kinerja ekonomi yang sebenarnya. Misalnya, dividen saham diakui ketika diumumkan, sementara bunga obligasi diakui sesuai periode jatuh tempo.
Namun, praktik akuntansi modern menghadapi tantangan baru. Dalam ekonomi digital dan model bisnis subscription-based atau produk keuangan derivatif, penentuan waktu pengakuan pendapatan menjadi lebih kompleks.
7. Principle: Matching Principle
Prinsip matching mengatur bahwa biaya harus dicatat pada periode yang sama dengan pendapatan yang terkait, agar laba bersih mencerminkan hubungan sebab-akibat yang akurat. Contohnya, biaya penerbitan obligasi dicatat bersamaan dengan pengakuan pendapatan bunga.
8. Principle: Full Disclosure
Prinsip full disclosure mewajibkan pengungkapan semua informasi yang relevan dan material dalam laporan keuangan. Contohnya, perusahaan mengungkapkan risiko kredit obligasi, penurunan harga saham signifikan, atau klausul perjanjian utang (covenant).
Namun, dalam era keberlanjutan dan transparansi sosial, prinsip ini perlu diperluas.
9. Concept: Entity Concept
Konsep entitas (entity concept) menegaskan bahwa laporan keuangan mencerminkan kinerja perusahaan sebagai entitas ekonomi yang terpisah, bukan gabungan kepentingan pribadi pemilik. Sebagai contoh, kinerja dividen saham harus dilaporkan secara terpisah dari rekening pribadi investor.Â
10. Concept: Accrual Concept
Konsep akrual menyatakan bahwa pendapatan dan biaya harus diakui saat transaksi terjadi, bukan ketika kas berpindah tangan. Misalnya, bunga obligasi dicatat tiap periode sesuai dasar akrual, bukan saat pembayaran tunai diterima.
Dalam konteks modern, konsep ini perlu penyesuaian signifikan untuk menangani transaksi berbasis langganan (subscription-based transactions), aset digital, dan pelaporan dampak (impact reporting).