d. Consistency Principle : Kebijakan akuntansi harus diterapkan secara konsisten antarperiode untuk menjaga keterbandingan.
e. Objectivity Principle : Informasi keuangan harus didasarkan pada bukti objektif, bukan opini manajemen.
Mengapa Principles penting, Â berfungsi sebagai fondasi teoretis bagi akuntansi modern. Dengan memahami postulat, prinsip, dan konsep. Prinsip menjaga agar proses pelaporan tidak bias dan dapat diverifikasi. Tanpa prinsip yang jelas, laporan keuangan akan menjadi alat manipulasi, bukan sarana informasi.
3. Concepts
Konsep adalah penjabaran praktis dari postulat dan prinsip. Konsep menjelaskan bagaimana teori diterapkan dalam praktik akuntansi.
a. Entity Concept : Laporan keuangan mencerminkan kinerja perusahaan sebagai entitas terpisah. Contoh: pemilik restoran tidak mencatat pengeluaran pribadi di laporan keuangan usaha.
b. Accrual Concept : Pendapatan dan beban diakui pada saat transaksi terjadi, bukan ketika kas berpindah tangan. Contoh: perusahaan konstruksi mengakui pendapatan proyek saat pekerjaan selesai, meskipun pembayaran diterima bulan depan.
c. Historical Cost Concept : Aset dicatat berdasarkan biaya perolehan asli, memberikan konsistensi dan objektivitas.
Mengapa konsep penting, Konsep berfungsi sebagai "jembatan" antara teori dan praktik. Seperti dijelaskan dalam modul Undira, konsep membantu akuntan membuat keputusan yang logis dan konsisten dalam pelaporan keuangan.
Â
B. Kritik Kontemporer
Kritik utama dalam modul menyebutkan bahwa hubungan linear "Postulates Principles Concepts" terlalu disederhanakan. Dalam praktik modern, hubungan itu bersifat dinamis dan interaktif --- kadang konsep muncul lebih dulu karena perubahan ekonomi, lalu baru diformalkan menjadi prinsip atau postulat baru. Selain itu, paradigma klasik belum sepenuhnya mempertimbangkan multi-stakeholder perspective dan teknologi digital yang mengubah cara organisasi mengelola data dan risiko.
1. Over-Simplifikasi Hubungan Postulates, Principles, Concepts : Kritik: Buku ini menyajikan urutan linear "Postulates Principles Concepts", seolah hubungan antara ketiganya selalu sederhana dan langsung. Kontemporer: Pada praktik modern, hubungan ini sering bersifat kompleks dan interaktif. Misalnya, beberapa konsep bisa muncul sebelum prinsip formal diadopsi atau postulat harus direvisi karena konteks bisnis berubah.
2. Kurangnya Penekanan pada Konteks Ekonomi dan Sosial : Kritik: Bab ini lebih menekankan aspek teoretis dan normatif tanpa banyak mengaitkan faktor eksternal, seperti kondisi ekonomi, regulasi, atau perubahan teknologi. Kontemporer: Praktik akuntansi modern menuntut fleksibilitas karena standar dan konsep sering dipengaruhi oleh lingkungan eksternal (misal IFRS, digitalisasi, sustainability reporting).