Syukurlah hape dan maps masih berfungsi, kami kapok dan memutuskan kembali ke jalan utama, lewati satu perkampungan, baru jam 7 malam sudah sepi, tiba di perempatan kampung, arah kanan akan menuju jalan alternatif yang tembus ke jalan raya klaten, tapi tidak, apalagi dimalam hari, ambil jalan kiri, dan Alhamdulillah, kami sampai di jalan utama. Lebih baik agak macet tapi ramai ada temannya, daripada sendirian malam malam di gunung ini.
Sisa-sisa tenaga aku kerahkan menuju Semarang, dari klaten lewat jalan kampung lagi tembus daerah Boyolali, penat sekali, hampir tiba di jalan raya Boyolali-Salatiga, sial...batre hape sudah hampir habis, begitu juga powerbank...asal sudah sampai daerah Salatiga, aku sudah lega dan hafal jalannya.Â
Sampai disini tak terasa kampas rem depanku sudah habis, aduh...nasib cakram rem terkikis, sudah larut malam tak ada bengkel yang buka. Alhamdulillah sampailah kami di Semarang, di jam 11 malam begini masih ramai juga. Istriku sudah tertidur di bahuku, merunduk berkendara seperti pebalap MotoGp, setiap sudut badanku sakit, bahkan memikirkan sesuatu juga sakit, aku tak berhenti, kami ingin cepat sampai, Alhamdulillah pukul 12 malam kami sampai dengan selamat, bersiap untuk besok hari sabtu, kami dan keluargaku trip ke Dieng dengan mobil...hahah..super sekali !!
End~