Mohon tunggu...
Luthfi Zaennuri
Luthfi Zaennuri Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan Swasta

Karyawan Swasta , Freelancer, Wirausahawan. Hobi nulis / ngetik cerita disela waktu

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Kita Pasti Pulang. Pasutri Touring (Part 2)

23 Mei 2023   16:17 Diperbarui: 23 Mei 2023   16:31 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi
dok. pribadi

dok. pribadi
dok. pribadi

dok. pribadi
dok. pribadi

Mengapung, diatas sungai dengan kedalaman 8-10 meter, bebatuan kapur terkikis, kami serombongan harus berpegangan, ditambah lagi didalam goa yang gelap dan pengap, sepertinya kadar oksigen menurun, aku merasa agak mual dan pusing, kalau orang awam mungkin langsung dikaitkan karena gangguan jin...tak banyak yang bisa aku foto didalam sini, karena posisi yang tegang menjaga keseimbangan, berpegangan, juga resiko HP yang tenggelam, sesekali kami merasa tegang karena hampir tertabrak oleh dinding goa, kami mendorong posisi kami menjauh, didalam sini terdapat batu stalaktit yang sangat besar, menggantung diatap goa, luar biasa...tak terbayang jika sampai patah dan tenggelam. 

Kami beruntung datang kemari dalam keadaan cerah, meski agak mendung, air sungai sungguh cantik, keluar dari goa semua bebas berenang, namun aku tak berani berenang, jenis batuan kapur terkikis cukup dalam, ditambah berat badanku yang mengkhawatirkan, kami beranjak pulang. Kru dan abang disini cukup akrab, mungkin tipikal kakak pendaki gunung yang baik sekali. Sudah puas lah trip kami, Magelang - Jogja kota dan alam nya,  Bismillah kami pulang, selamat tinggal Goa Pindul, kawasan sejuta calo...

dok. pribadi
dok. pribadi

dok. pribadi
dok. pribadi

Kami pulang sehabis maghrib, kami berencana mencari jalur alternatif, berencana lewat Klaten - Boyolali, kami tak berani lewat balik lewat Magelang malam hari, karena harus lewat Kecamatan Jambu yang gelap dimalam hari. Rupanya inilah awal kesalahan kami yang cari jalan tikus di gunung yang pekat ini.

ilustrasi
ilustrasi

Malam, disebuah jalan raya yang luas, tapi sangat sepi senyap, kami seperti berada di dunia lain. Sebuah jalan raya yang agak luas, halus beraspal, namun, penerangan disini minim, lampu tiap 200 meter sekali, sesudah itu, pekat gelap gulita. Lampu motorku tak mampu menerangi, agak gerimis, kami singgah disebuah mushola kecil dengan kursi besi untuk sebuah acara, tapi sepi sekali, mungkin untuk acara Halal Bihalal...tapi sepi agak mencurigakan. 

Kami lewati layar pekat itu, ditelan perasaan takut, sembari lantunan doa dan sholawat yang tak putus, bukan hanya setan yang aku takutkan, tapi juga begal, apalagi baru baru ini banyak sekali isu mengenai klitih di Jogja ini, hanya satu dua motor yang lewat, dalam hati aku berkata "kita pasti pulang, kita pasti sampai".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun