Siang ini, saya sedang di Bandara Ahmad Yani. Menunggu boarding. Seharusnya, sesuai jadwal, saya sudah masuk pesawat sepuluh menit yang lalu.
Tiba-tiba ponsel saya berdering.
"Assalamualaikum..."
"Waalaikum salam, Prof." Suara di seberang. "Email saya sudah diterima, Prof?"
"Sudah, pak. Tapi ya itu, pak, seperti yang saya bilang, kemungkinan pada tanggal itu, saya ada rapat di Jakarta."
"Inggih, Prof. Tapi kami sangat berharap, Prof Luthfi bisa hadir, Prof..."
"Ya, tapi kalau tidak bisa, mohon dimaklumi ya, pak. Kan saya sudah bilang dari jauh-jauh hari."
"Inggih, Prof."
"Seperti janji saya, insyaallah nanti akan saya carikan teman yang bisa mengganti, kalau saya tidak bisa."
"Siap, Prof. Tapi...." Suara di seberang berhenti.
"Tapi apa, pak?"
"Nyuwun sewu, Prof...." Dia seperti agak ragu-ragu. "Yang nggantikan nanti, minimal selevel prof nggih?"
"Maksudnya gimana, pak?"
"Minimal yang ngganti ya profesor gitu, Prof..."
"Minimal profesor ya, Pak?"
"Inggih Prof?"
"Maksimalnya apa, Pak?"
Dia seperti bingung. Tidak juga menjawab.
Jangankan dia. Saya sendiri bingung. Minimal profesor. Terus maksimalnya apa?
Boarding time....
Semarang, 9 Februari 2014
Wassalam,
LN
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI