Tulisan ke-2, melanjutkan narasi sebelumnya tentang transformasi ekonomi industri Minyak dan Gas.Â
Kota Dumai, yang selama ini dikenal sebagai pusat industri minyak dan gas, kini menghadapi tantangan signifikan dalam mempertahankan eksistensinya di tengah penurunan produksi minyak global dan transisi menuju energi terbarukan. Dengan hampir 60% perekonomian kota ini bergantung pada sektor pengolahan minyak dan gas, dampak dari penurunan pasokan hasil hidrokarbon sudah mulai terasa. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, kontribusi sektor migas terhadap PDRB Indonesia telah mengalami penurunan yang signifikan, yang menunjukkan perlunya diversifikasi ekonomi (BPS, 2022). Dalam konteks ini, Dumai sebagai Kota Minyak, secara perlahan bisa digeser dengan menemukan identitas baru bagi Kota Dumai, bukan sekadar keharusan, tetapi juga merupakan langkah strategis yang diperlukan untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan. Salah satu usulan (saya) tentang identitas baru yang dapat diadopsi oleh Kota Dumai adalah "Gerbang Ekonomi Melayu," yang bertujuan menjadikan kota ini sebagai pusat dan simpul bagi kegiatan ekonomi dan budaya daerah Melayu, baik dengan menggabungkan kekuatan Malaka maupun Pekanbaru.
Identitas baru sebagai "Gerbang Ekonomi Melayu" mencerminkan potensi dan karakteristik kebudayaan yang kaya di wilayah ini, yang meliputi sejarah, seni, dan tradisi Melayu. Konsep ini tidak hanya mendorong pengembangan sektor perdagangan dan jasa, tetapi juga mengedepankan pelestarian warisan budaya yang menjadi ciri khas masyarakat Melayu. Kota Dumai harus mampu memainkan peran sebagai penghubung antara dua pusat ekonomi penting---Malaka di Malaysia dan Pekanbaru di Indonesia---untuk menciptakan sinergi yang menguntungkan dalam berbagai sektor ekonomi. Sejalan dengan itu, model kerjasama ini akan memberikan peluang bagi pertumbuhan ekonomi regional yang lebih dinamis, dan sekaligus memperkuat identitas budaya Melayu di kawasan ini dan menjadi Melayunya Indonesia.
Keberadaan pelabuhan di Kota Dumai dapat berfungsi sebagai simpul perdagangan regional dan menjadi pusat logistik yang strategis. Pelabuhan ini memungkinkan kota ini untuk terhubung dengan berbagai pasar, termasuk di Malaysia, serta mengakses jaringan perdagangan yang lebih luas (Rini, 2023). Membangun infrastruktur pendukung yang memadai dan meningkatkan fasilitas pelabuhan akan berkontribusi pada pengembangan Dumai sebagai Gerbang Ekonomi Melayu. Dengan memperkuat konektivitas antara Dumai, Malaka, dan Pekanbaru dan kota kota lain di Sumatera, kota ini dapat menarik investor dan menciptakan lapangan kerja baru.
Dalam upaya membangun identitas baru tersebut, penting untuk menyusun program-program yang mengintegrasikan prinsip keberlanjutan dalam penggunaan sumber daya alam, termasuk sektor perkebunan dan perikanan. Menurut analisis Deloitte (2022), industri kelapa sawit, jika dikelola secara berkelanjutan, bisa menjadi salah satu pilar ekonomi baru untuk Dumai. Produksi kelapa sawit di Kota Dumai sudah mencapai 2 juta ton setiap tahunnya, dan potensi ini akan terus meningkat seiring dengan langkah-langkah pengembangan yang tepat. Selain itu, sektor perikanan yang kaya di perairan Dumai juga harus diperhatikan, mengingat potensi yang besar dari produk perikanan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan internasional.
Mengalihfokuskan identitas Dumai sebagai Gerbang Ekonomi Melayu juga memerlukan pendidikan dan peningkatan kesadaran masyarakat terkait pentingnya diversifikasi ekonomi. Program-program penguatan sumberdaya manusia, pelatihan dan edukasi tentang potensi ekonomi alternatif, serta pengenalan budaya Melayu kepada generasi muda, harus menjadi prioritas. Diharapkan, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya pergeseran dari ketergantungan pada industri migas melalui keterlibatan dalam sektor-sektor baru yang menjanjikan (Ibrahim, 2023). Kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting dalam proses pencarian identitas baru ini, dan harus disertai komitmen untuk menjaga kelestarian budaya.
Namun, implementasi dari identitas baru ini tidak akan terlepas dari berbagai tantangan. Membangun infrastruktur yang memadai untuk mendukung pertumbuhan sektor perdagangan dan jasa memerlukan investasi yang besar. Selain itu, tantangan dalam menjamin konsistensi dan kualitas produk dari sektor perkebunan dan perikanan perlu diatasi untuk memenuhi standar pasar. Penelitian oleh pemerintah Kota Dumai menunjukkan bahwa diperlukan peningkatan investasi dalam infrastruktur perdagangan agar kota ini dapat bersaing dengan kota-kota lain di kawasan (2022). Di sini, peran pemerintah sangat krusial untuk memberikan insentif yang menarik bagi investasi swasta dan mempercepat pengembangan infrastruktur.
Pentingnya identitas wilayah dalam pembangunan Kota Dumai sangat jelas terlihat dalam konteks ini. Identitas yang kuat sebagai Gerbang Ekonomi Melayu akan membantu membangun citra baru positif dan menarik perhatian investor serta pengunjung, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi. Namun, proses untuk menemukan identitas baru ini memerlukan waktu panjang, sumber daya, dan komitmen yang kuat dari semua pihak (Setiawan, 2023). Dengan pendekatan yang komprehensif ini, diharapkan Kota Dumai tidak hanya mampu bertransformasi dari citra kota minyak yang kental, tetapi juga menancapkan identitas baru yang kuat sebagai pusat energi dan perdagangan berkelanjutan dan pusat budaya Melayu.
Sebagai kesimpulan, untuk menguatkan identitas baru sebagai "Gerbang Ekonomi Melayu," pendekatan yang holistik dan terintegrasi harus diambil. Diversifikasi ekonomi melalui pengembangan sektor perdagangan, jasa, perkebunan, dan perikanan serta pariwisata perlu didorong agar tidak hanya mengurangi ketergantungan pada industri minyak, tetapi juga mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan memperhatikan potensi strategis dan posisi geografis Dumai sebagai simpul perdagangan regional, serta melibatkan masyarakat dalam proses ini, identitas baru yang kuat dapat tercipta. Langkah-langkah kebijakan yang tepat, termasuk investasi dalam infrastruktur dan pendidikan, sangat diperlukan untuk membangun fondasi yang baik bagi masa depan Kota Dumai sebagai center of excellence di wilayah Melayu. Oleh karena itu, penting bagi semua pemangku kepentingan untuk bersinergi dalam menciptakan perubahan positif bagi Dumai, menjadikannya sebagai contoh bagi daerah lainnya di Indonesia dalam menghadapi disrupsi di era modern ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI