Mohon tunggu...
luthfi al arif
luthfi al arif Mohon Tunggu... mahasiwa

tentang olahraga

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sampai Peluit Terakhir

12 Oktober 2025   19:51 Diperbarui: 12 Oktober 2025   19:51 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

udik ternganga. "Hah?! Serius? Satu gol di menit segitu?"

belum sempat napasnya tenang, dua menit kemudian Rodrygo lagi-lagi menanduk bola hasil umpan Carvajal. Bola masuk. Gawang Ederson bergetar.

skor 2--1 untuk Madrid malam itu, agregat jadi imbang. Seluruh stadion menggila.

taher berlutut di lantai, suaranya bergetar, "Ya Allah... ini beneran. Ini... bukan mimpi, kan?"

udik menatap layar dengan mulut terbuka. "Dua gol dalam dua menit. Gila. Nih orang bener-bener punya jimat."

taher menatapnya penuh keyakinan. "Itu bukan jimat, Dik. Itu keyakinan. Lo lihat sendiri. Dunia boleh ngasih kita 1% peluang, tapi kalau lo percaya, lo bisa ubah 99% ketidakmungkinan itu."

pertandingan lanjut ke perpanjangan waktu. Menit ke-95, Benzema dijatuhkan di kotak penalti. Wasit menunjuk titik putih.

"Ah, udah habis City," kata Taher pelan.

benzema maju. Satu langkah, dua langkah, lalu tembakan pelan ke kiri gawang --- GOAL. Madrid unggul 3--1.

taher menatap layar dengan mata berkaca. "Lihat, Dik. 1% itu nyata."

udik menghela napas panjang, lalu tersenyum. "Gue nggak tahu harus ngomong apa. 99% dunia mungkin udah nyerah, tapi ternyata yang 1% itu cukup buat ngebalik semuanya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun