LUTHFIA AQILA/191251042
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Keluarga berencana merupakan usaha dalam menciptakan keluarga yang sehat dengan memberikan dukungan, perlindungan, serta membantu individu untuk mengakses hak reproduksi, serta menyediakan layanan, pengaturan, dan dukungan yang dibutuhkan dalam membentuk keluarga dengan waktu pernikahan yang ideal. Hal ini mencakup pengaturan jumlah, jarak, dan usia yang tepat untuk kelahiran anak, pengelolaan kehamilan, serta membantu peningkatan kesejahteraan dan ketahanan keluarga (Fitrianto & Farhan, 2023)
Manfaat dari program keluarga berencana terutama dirasakan oleh ibu, yang mencakup perbaikan kesehatan fisik karena terhindar dari kehamilan berulang dalam waktu yang singkat. Selain itu, ada juga peningkatan kesehatan mental dan sosial berkat waktu yang cukup untuk merawat anak, beristirahat, menikmati hobi, dan melakukan kegiatan lainnya. kemudian, ayah juga merasakan berbagai manfaat karena mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kesehatan  fisiknya, serta dapat membantu memperbaiki kesehatan mental dan sosialnya dengan mengurangi kecemasan dan memiliki lebih banyak waktu untuk keluarganya. Sang anak yang lahir pun memperoleh keuntungan, yaitu ia dapat berkembang dengan baik, karena ibu yang mengandung berada dalam kondisi sehat, dan setelah lahirnya sang anak, anak tersebut mendapatkan perhatian, perawatan, dan nutrisi yang cukup dan baik karena kehadirannya memang diharapkan dan direncanakan. Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Population Reference Bureau (2021). Â
Kemudian, partisipasi pemerintah dalam memberikan dana, sumber daya, dan kebijakan yang mendukung sangat penting. Kebijakan yang mendukung, hukuman yang sesuai, sehingga dapat menciptakan suasana yang mendukung bagi pelaksanaan program keluarga berencana. Kemudian adanya faktor lain yang berpotensi memengaruhi suksesnya program keluarga berencana adalah layanan medis. Aksesibilitas terhadap informasi, pelayanan kesehatan reproduksi, dan beragam metode kontrasepsi adalah hal yang sangat penting. Ketersediaan fasilitas kesehatan yang bermutu dan tenaga medis yang terlatih akan berkontribusi terhadap peningkatan partisipasi dan keberlangsungan program. Meskipun demikian, program keluarga berencana masih memunculkan pro kontra di masyarakat, Â
Monayo et al., (2020) yang menjelaskan tentang efek samping kontrasepsi hormonal kepada sistem pencernaan seperti (mual, muntah, kenaikan berat badan), efek samping pada kesehatan reproduksi diantaranya (gangguan menstruasi, pembesaran payudara, liang senggama terasa kering) dan efek samping lainnya diantaranya: pusing atau sakit kepala, flek hitam atau cloasma, jerawat. Menurut beberapa penelitian serupa, penggunaan  alat  kontrasepsi  akan  mempengaruhi  kesehatan reproduksi tergantung dari alat kontrasepsi yang digunakan. Pada penelitian (Wirda, 2021) menjelaskan bahwa seluruh responden dalam penelitiannya (100%) pernah mengalami efek samping alat kontrasepsi implant diantaranya haid tidak teratur, bercak darah, berat badan bertambah atau menurun. Pada penelitian Monayo et al., (2020) juga memaparkan hal yang sama bahwa ditemukan efek samping dari penggunaan kontrasepsi pil dari 17 responden yang tertinggi yaitu sebanyak 12 responden mengalami kenaikan berat badan (70.6). Pada kontrasepsi suntik dari 61 responden yang tertinggi yaitu sebanyak 42 responden mengalami kenaikan berat badan (68.9%). Kemudian pada kontrasepsi implant dari 35 responden yang tertinggi yaitu sebanyak 25 responden mengalami kenaikan berat badan (71.4%).
Penulis menyimpulkan pelaksaan program keluarga berencana tentunya memiliki banyak manfaat bagi pasangan suami istri dan bahkan dapat menjamin kebaikan bagi anak yang akan lahir. Namun, banyak juga dampak yang dirasakan sebagai wanita yang menggunakan alat kontrasepsi dalam program keluarga berencana ini. Sehingga hendaknya apabila pasangan suami istri ingin melakukan program keluarga berencana ini, pilih dan gunakan alat kontrasepsi yang tepat dan sesuai. Tentunya semua ini dilakukan dengan pertimbangan dan untuk kebaikan bersama.
KATA KUNCI: Keluarga, berencana, kontrasepsi
DAFTAR PUSTAKA
Emha, M.R. & Wijaya, L.N., 2024. Kesehatan Reproduksi: Efek Program Keluarga Berencana (KB) terhadap Wanita Usia Subur. Jurnal Kesehatan Madani Medika, 15(1), pp.106--115. Available at: https://jurnalmadanimedika.ac.id/JMM/article/view/374/227 [Accessed 29 Aug. 2025].