Mohon tunggu...
Lute Palamba
Lute Palamba Mohon Tunggu... Buruh - Anak Timur Indonesia

Hitam bukan karena terbakar, legam bukan berarti sangar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mauka Tulis Surat untuk Prabowo, Kecewaka Kodong

8 Juli 2019   17:00 Diperbarui: 8 Juli 2019   17:24 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pak Prabowo Subianto yang terhormat, pemilu sudah selesai, mauka (saya mau) tulis surat untuk Bapak. Bukan surat untuk Bapak mau berdamai dengan Pak Jokowi, seperti jilat-jilat di sekeliling Bapak, tapi surat kekecewaan saya masyaeatas Pak Prabowo kodong.

Pada pemilu 2014, jujurka memilih Pak Jokowi. Mantan Wali Kota Solo itu di mataka sangat merakyat. Ketika dia menang di DKI Jakarta pun, senangka pun tak tanggung-tanggung, seolah-olah dia jadi gubernur kampunka.

Tapi beriring waktu Jokowi menjadi presiden, ka pun merasa kecewa kodong. Sosok Pak Parabowo yang tegas pun membuatka jatuh hati padanya. Meskipun Pak Prabowo di tivi-tivi banyak didukung kelompok mayoritas, tapi itu tidak membuatka yang minoritas menolaknya.

Ka selalu aktif mengkampanyekan Pak Prabowo. Baik itu kampanye di kampung, sampaika ikut kampanye Pak Prabowo di Jakarta. Begitulahka mencintai Pak Prabowo dan berharap Indonesia akan menjadi lebih baik di bawah kepemimpinannya.

Meskipun kasat mata dukungan pada Pak Prabowo terlihat sangat banyak, apakah itu di medsos atau berita tivi, faktanya Pak Prabowo kalah. Jujurka sangat sedih kodong. Berkaca pada pengalaman lima tahun belakang, ka tidak bisa membayangkan bagaimana negeri ini lima tahun mendatang.

Tapi kesedihanka tidak sampai di situ saja. Kesedihanka menggunung menjadi kekecewaan. Bagaimana tidak, ka yang berjuang mati-matian dukung Pak Prabowo, tidak minta uang tidak minta imbalan, tapi Pak Prabowo sepertinya hanya menjadikan Pilpres sebagai ajang main-main saja kodong.

Melihat sidang Mahkamah Konstitusi (MK) saja, ka orang kampung saja bisa nilai Pak Prabowo pasti kalah. Saksi yang dibawa ke sidang terlihat hanya formalitas supaya rakyat yakin Parabowo tengah berjuang untuk memperjuangkat suara rakyat. Tidak ada bukti yang bisa dijelaskan selain asumsi-asumsi saja. Telak. Seluruh gugatan Prabowo ditolak MK.

Sekarang jilat-jilat di sekitar Pak Prabowo mendorong agar terjadi rekonsiliasi. Rizieq Shihab pun dijadikan alat tukarnya kodong.

Begini, apa untungnya bagi kami rakyat di bagian timur Indonesia ini Rizieq itu pulang atau tidak. Toh dia pergi ke Arab Saudi bukan karena tugas negara kan kodong? Dia lari karena banyak kasus di Indonesia, salah satunya kasus dugaan chat mesum itu.

Kalau duluka tidak percaya sama politik-politik identitas karena melihat sosok Prabowo yang negarawan, kinika melihat Pak Prabowo dan partainya tak lebih dari pada oportunis semata. Menggadaikan suara rakyat demi memelihara kepentingan politik identitas semata.

Pak Prabowo, inginka menyampaikan, sebagai minoritas yang mendukung Bapak, Anda akan membayar mahal atas kekecewaan yangka rasakan dan pengkhianatan yang telah Bapak lakukan kepada rakyat Indonesia. Saya berdoa kepada tuhan YME, agar partai Bapak mendapat hukuman di Pilkada Serentak dan pemilu-pemilu ke depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun