Hujan yang sangat dahsyat turun sebab ulah si bajingan yang berengsek. Banyak kehilangan yang terasa. Banyak air mata yang tumpah. Musim dingin yang menusuk. Pendosa yang angkuh. Tak memiliki rasa bersalah.
Tak ada tanggung jawab.
Perkataan sampah, hanya menanam benih tanpa mau menuai.
Di mana value yang harus dimiliki?
Tahu dan paham tata tertib, namun mengabaikan.
Turut dan memiliki pikiran yang tajam, sayangnya ke arah yang menjerumuskan pada ketidakpantasan.
Bajingan yang berengsek, kisah yang suram. Membakar dan menghanyutkan sampah. Entah akan berakhir, entah tidak. Keranjingan hasrat yang menjijikan. Lebih baik musnah dan mati. Namun, keinginan itu tidak pernah berhasil.
Hanya pergi yang tidak berujung.
Memuakkan.
Segera akan kembali datang. Barangkali demikian.
Semoga tidak,
Lebih menarik jika patah dan tak tumbuh kembali.
Jangan pernah kembali.
Semua telah berlalu
Kejujuran telah ditinggal pergi
Sampah dan masalah yang terus-menerus ada adalah bajingan yang berengsek, mati dan terkutuklah!
Sentuhan, suara, dan pandangan mata yang tidak pernah ingin lagi terasa, terdengar, apa lagi terlihat, sungguh ini harapan yang disemogakan.
***
Rantauprapat, 27 Juni 2023
Lusy Mariana Pasaribu