Aku berjanji perempuan, akan menghidupi bahagia. Menjadi kuat saat ketidakadilan hidup sedang bercumbu denganku. Mencintai diriku sendiri. Bahagia dengan apa yang ada padaku, sehingga aku bisa merasakan bahagia bersama orang lain.
Pada kesalahan masa lalu, aku berjanji perempuan, tidak akan mempersalahkan diriku sendiri. Tidak membiarkan cemas dan khawatir yang berlebih menduduki jiwa dan pikiranku dalam kapasitas yang tidak seharusnya.
Aku tahu, walau aku menghidupi bahagia, bukan berarti kesejahteraan akan selalu beriringgan dengan kenyataan hidup. Saat aku akan dikuliti waktu yang malang, yang harus kulakukan adalah keberterimaan. Dan tanpa ragu, mempercayakan seluruh hidupku pada pemeliharaan Tuhan.
***
Rantauprapat, 03 Maret 2021
Lusy Mariana Pasaribu