Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - ***

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Narasi tentang Negeri Ini

9 Oktober 2020   00:00 Diperbarui: 9 Oktober 2020   08:06 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Ini kisah tentang negeri ini, negeri yang katanya BHINEKA TUNGGAL IKA.
Negeri yang istananya ramai oleh aksi demonstrasi. Banyak kekecewaan dan kepedihan yang terjadi dalam sekejap, yang akan terasa berat dirasakan. Sebab para elite yang dipercaya untuk duduk di istana sudah melaksanakan keputusan yang dianggap benar.

Negeri ini sedang terluka, merintih dalam tangis. Sedang tidak baik-baik saja. Mungkin sudah lama negeri ini, ditempati para tuan dan puan yang memiliki disabilitas nurani. Kami sebagai masyarakat yang keliru, sudah memilih dan mempercayai para tuan dan puan untuk menduduki istana di negeri ini. Hingga kami mengalami frustrasi dan kerumitan yang teramat dalam, kedamaian tidak lagi bermesraan dengan hati kami belakangan ini. Banyak pertanyaan yang mengusik perasaan kami.

Mungkin para tuan dan puan biasa berpura-pura tuli dan berpura-pura buta terhadap keadaan yang terjadi. Namun kami sebagai masyarakat, tidak bisa berpura-pura tuli dan berpura-pura buta terhadap yang terjadi.

Seakan para tuan dan puan membiarkan pancasila yang dikatakan sebagai ideologi dan dasar negeri ini, berlalu seperti kata-kata yang menguap. Seperti tidak ada lagi, keadilan sosial yang terasa. Para tuan dan puan yang sudah kami percaya telah melupakan janji yang pernah terucap, janji untuk mensejahterakan kami masyarakat yang sudah mempercayai kalian.

Kini,
Kami hanya bertanya, sampai kapan para tuan dan puan menjadi apatis di negeri ini dan mengabaikan keberadaan Tuhan yang sudah nyata atas pancasila? Alangkah lucunya negeri ini. Negeri yang mengabaikan masyarakat demi kepuasan pribadi, demi kebenaran pribadi, negeri yang sudah melupakan sejarahnya. Setelah ini, kami hanya memiliki harapan baik untuk negeri ini, agar negeri ini tidak lagi ditempati orang-orang yang mudah jatuh tergelincir pada DISABILITAS NURANI.

***
Rantauprapat, 08 September 2020
Lusy Mariana Pasaribu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun