Mohon tunggu...
Lusy Mariana Pasaribu
Lusy Mariana Pasaribu Mohon Tunggu... Dosen - ***

Memerdekakan hati sendiri itu penting!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Memilih Diam

14 Agustus 2020   07:07 Diperbarui: 14 Agustus 2020   08:12 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika yang kau mau tertolak dan tidak terpenuhi, sorot matamu dipenuhi amarah. Aku memilih diam, menerima semua yang kau ucapkan

Aku memilih berhenti untuk mengusikmu, memilih menjadi kesepian daripada harus melihat sikapmu yang menuduhku

Jika kau bicara tentang pemberian, mungkin kau lupa dan tidak sadar bahwa aku yang lebih dulu menabur hal baik padamu. Tapi sudahlah, sebab kau sendiri menikmati balok yang terdapat di matamu

Aku berharap bisa membatu darimu, sungguh aku berharap. Mungkin aku hanya seseorang yang bisa berharap melakukan itu, tapi harapan belaka. Karena aku tak akan sanggup melakukan itu

Aku harus berdamai dengan keadaan hatiku, walau saat melihat pandangan matamu aku merasa terluka dan sakit

Aku memilih untuk bersikap baik-baik saja, walau aku tak tahu akan benar-benar bisakah memaafkanmu

Dan pagi ini, aku memilih mewartakan rasa gelisah yang kau berikan pada puisiku

***
Lusy Mariana Pasaribu
[Rantauprapat, 14.08.2020, 04:41]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun