Sobat Polri, baru-baru ini beredar unggahan di media sosial Facebook yang mengklaim adanya korban penembakan saat demonstrasi Agustus lalu di Jagakarsa. Unggahan tersebut disertai tangkapan layar percakapan WhatsApp serta foto seseorang tergeletak dengan kepala berdarah.
Faktanya, klaim tersebut tidak benar alias hoaks. Menurut penelusuran tempo.co, foto yang digunakan dalam unggahan itu tidak ada kaitannya dengan demonstrasi di Jagakarsa pada Agustus 2025. Polsek Jagakarsa juga telah membantah adanya insiden penembakan. Bahkan, hasil penelusuran langsung di lokasi tidak menemukan bukti yang menguatkan klaim tersebut.
Fenomena ini kembali mengingatkan kita bahwa hoaks dapat dengan mudah menyebar, terutama di tengah situasi yang sensitif. Jika tidak disikapi dengan hati-hati, berita bohong bisa menimbulkan keresahan, memicu salah paham, hingga merusak kepercayaan masyarakat.
Mari kita bersama-sama lebih bijak dalam bermedia sosial:
- Selalu cek kebenaran informasi sebelum membagikan.
- Pastikan sumber berita berasal dari media resmi dan terpercaya.
- Jangan mudah terprovokasi oleh judul atau gambar yang menyesatkan.
Ingat, satu kali klik "bagikan" bisa membawa dampak besar bagi orang banyak. Dengan sikap kritis dan bijak, kita turut menjaga ketenangan serta persatuan di tengah masyarakat.Waspada Hoaks Penembakan di Jagakarsa, Mari Bijak Bermedia Sosial
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI