Mohon tunggu...
Albert Soesilo
Albert Soesilo Mohon Tunggu... -

I live near beach. I love reading and writing, also learning anything.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Disguise (Seri Pertama)

2 Agustus 2011   04:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:10 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya, iya. Sabar, man," lirih Pete.

"Aku masih cari uangnya dulu."

"Nunggu sampai kapan?HAH!" tiba-tiba terdengar suara perempuan.

"Ini sudah dua bulan, dan kamu belum setor sepeser pun ke kita."

Annie mengeluarkan pisau lipatnya dari balik jaketnya, "Kamu harus dikasih pelajaran, biar kapok ya."

Pisau itu digoreskan ke tangan Pete beberapa kali. Kemudian Gito dan Aconk memukuli Pete bergantian.


BUK BUK BUK!!!

"Ini terakhir, bayar atau lain kali kupotong jarimu," gertak Annie.

"Ayo, cabut," perintah Annie ke kedua temannya.

Kemudian mereka pergi dari situ, meninggalkan Pete yang menangis ketakutan.

"Sialan!" desah Pete yang meringis kesakitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun