Jika suatu saat sampai ke telinga orang yang jadi objek ghibah, disitulah awal kekacauan dimulai.
Diam, secara teori memang sederhana, tapi sulit dilakukan. Padahal susunan anggota tubuh kita, yaitu dua telinga dan satu mulut bermakna kita seharusnya lebih banyak mendengar dibanding berbicara. Terlebih bicara yang tidak bermakna, tidak bermanfaat dan menyakitkan.
Seorang yang cerdas dan bijak akan tahu kapan harus diam dan bicara. Seorang yang berempati tinggi akan tahu kata-kata apa yang lebih pantas dan baik untuk diucapkan agar tidak menyinggung perasaan.
Kita memang tidak bisa mengontrol reaksi dan persepsi orang lain, tapi kita bisa mengontrol kata-kata yang hendak kita keluarkan.
Berbuat kebaikan dan kebajikan bisa dengan banyak cara, bahkan dari hal-hal paling sederhana. Sesederhana mengucapkan perkataan yang baik atau diam apabila tidak mampu melakukannya