Seni mengatur keuangan yang banyak dipraktikkan oleh para ibu rumah tangga di Jepang ini masih pakai cara manual.Â
Prosesnya dilakukan secara tulis tangan. Tujuannya agar kita memiliki kesadaran emosional atas setiap uang yang kita keluarkan.
Prosesnya diawali dengan mencatat penghasilan yang diterima, baik itu dari gaji bulanan atau penghasilan lain. Kemudian sisihkan dulu sejumlah uang yang hendak ditabung di bulan itu.
Sisanya barulah dialokasikan sesuai kebutuhan. Untuk mempermudah, bisa menggunakan beberapa amplop. Satu amplop untuk satu pos pengeluaran.
Misalnya, amplop 1 untuk uang makan. Katakanlah biaya makan selama sebulan Rp 900.000 (sehari = Rp 30.000). Maka, uang dalam amplop 1 ini hanya boleh dipakai untuk makan dan tidak boleh buat yang lain.
Ada lagi amplop 2 untuk bayar listrik. Maka uang dalam amplop 2 hanya boleh dipakai untuk bayar listrik. Begitu pun seterusnya. Termasuk pengeluaran untuk jalan-jalan dan bersenang-senang. Jumlah amplop yang disediakan bebas, tergantung banyaknya pos pengeluaran rutin bulanan.
Ketiga, pilihlah jenis investasi yang sesuai dengan rencana keuangan
Investasi adalah salah satu cara untuk mewujudkan rencana-rencana keuangan sekaligus mendapatkan passive income. Berdasarkan jangka waktunya, ada rencana keuangan untuk jangka pendek, menengah dan panjang.
Pemilihan jenis investasi yang sesuai dengan rencana keuangan bertujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih maksimal.
Untuk jangka pendek, bisa berinvestasi pada deposito atau reksa dana pasar uang.Â
jangka menengah, yaitu dengan jangka waktu antara 3-5 tahun, bisa memilih obligasi, reksa dana obligasi atau sukuk ritel.Â