Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Leisure Economy dan Pengaruhnya terhadap Kondisi Keuangan Generasi Milenial

1 Juli 2021   14:49 Diperbarui: 2 Juli 2021   05:00 3282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Leisure economy di kalangan anak muda (Sumber: shutterstock via lifestyle.kompas.com)

Sayangnya, keinginan yang tinggi dari para milenial untuk melakukan aktivitas leisure tidak diimbangi dengan kondisi kesehatan finansial yang baik.

Data dari PwC tahun 2019, yang tercantum dalam laporan tahunan berjudul Employee Financial Wellness Survey, menunjukkan dari 1.686 pekerja penuh waktu (full time employee) di Amerika Serikat, sebanyak 57% responden milenial mengaku kesulitan memenuhi kebutuhan hidup bulanan. Hal ini menyebabkan sekitar 35% responden milenial memilih kartu kredit sebagai jalan pintas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dibandingkan generasi X dan baby boomers, persentase pekerja milenial yang punya tanggungan utang kartu kredit juga lebih besar, yaitu mencapai 63%. Dan dari jumlah itu, sebanyak 38% nya mengalami kesulitan membayar batas minimum cicilan tiap bulan. (Laporan lengkapnya dapat dilihat di sini)

Bagaimana caranya agar aktivitas leisure tidak membebani kesehatan finansial kita?

Pertama, jangan lupakan kebutuhan jangka panjang

Kita memang tidak akan bisa menebak seperti apa kehidupan di masa depan. Namun bukan berarti kita tidak perlu mempersiapkan apa-apa.

Kebutuhan hari ini tetap harus dipenuhi. Keinginan boleh sesekali dituruti. Tapi fokus pada tujuan keuangan jangka panjang, seperti beli rumah dan mempersiapkan dana pensiun, juga penting.

Tetap fokus pada tujuan keuangan, baik jangka pendek, menengah maupun panjang, akan membuat kita lebih disiplin dalam mengelola keuangan. Dengan demikian, saat sudah tua dan pensiun, kita tetap memiliki kemandirian finansial.

Kedua, buat perencanaan keuangan secara cermat

ilustrasi perencanaan keuangan | sumber gambar: fiverr.com 
ilustrasi perencanaan keuangan | sumber gambar: fiverr.com 

Gaji yang kita peroleh setiap bulan memang seharusnya dihabiskan. Tapi menghabiskan gaji bulanan itu ada seninya.

Ada banyak metode dalam pengelolaan keuangan. Misalnya, dengan metode 50-30-20, di mana 50% untuk konsumsi, 30% untuk hiburan dan keinginan lain (pengeluaran untuk aktivitas leisure bisa dimasukkan kesini) dan 20% untuk tabungan. 

Metode 50-30-20 ini adalah yang paling umum dan banyak direkomendasikan oleh perencana keuangan.

Namun ada satu metode lain yang cukup terkenal dan recommended untuk melatih kedisiplinan dalam mengatur keuangan. Namanya metode kakeibo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun