Oleh karena itu, asupan air dalam tubuh harus tetap terpenuhi.Â
Untuk memenuhinya, kita dapat menerapkan pola 2-4-2, yaitu 2 gelas air saat berbuka, 4 gelas air saat makan malam atau setelah tarawih dan 2 gelas saat sahur. Selain dari air minum, asupan cairan tubuh bisa dipenuhi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak air, seperti tomat, semangka, kembang kol, bayam, selada dan sebagainya.
5. Jangan begadang
Saat puasa, jam tidur kita mungkin terpotong untuk beberapa hal, seperti sahur, salat tarawih dilanjut dengan tadarus, iktikaf di 10 hari terakhir Ramadan dan sebagainya. Namun bukan berarti kita harus begadang semalam suntuk.
Jika tidak ada hal penting yang dikerjakan, sebaiknya tidurlah lebih awal (sekitar pukul 9-10 malam).
Lalu, tidak perlu bangun sahur terlalu pagi. Bangunlah di jam-jam mendekati waktu subuh (kurang lebih 30 menit menjelang subuh) untuk makan sahur.
6. Jangan tidur setelah sahur
Selain dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan asam lambung, seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, tidur setelah sahur rawan menyebabkan kita ketinggalan salat subuh. Mungkin itulah sebabnya kenapa kita dianjurkan untuk mengakhirkan makan sahur.
7. Tetap melakukan aktivitas fisikÂ
Puasa jangan dijadikan alasan untuk bermalas-malasan. Puasa harusnya dimanfaatkan untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang bermanfaat sehingga tetap produktif.
Jika ingin berolahraga tanpa khawatir mengganggu puasa, lakukan saja saat sore hari menjelang waktu berbuka.
Nah, begitulah kira-kira yang dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan sekaligus berat badan di bulan Ramadan.
Dengan demikian, kita dapat lebih fokus dalam beribadah dan meraih keberkahan di bulan suci, dari awal hingga akhir Ramadan nanti.