Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Belajar Memaafkan

3 April 2021   12:00 Diperbarui: 3 April 2021   12:03 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi-photo by Alexandr Podvalny from pexels

Adakah kekalahan yang lebih telak, selain kalah tanpa perlawanan?
Adakah diam yang lebih pasrah, selain diam tanpa pernah melangkah?
Kita tak akan dapat apa-apa jika hanya tengadah
Sebab pasrah tidak sama dengan menyerah

Tak ada yang istimewa dari hidupku selama dua puluh enam tahun,
selain kini aku lebih lihai mengenali mana keriuhan semu dan mana suara-suara bisu
Aku juga lebih abai pada dengung yang mengganggu pendengaranku
Sebab lebih banyak yang suka sok tahu

Biarkan aku mengeja masa depan seperti helaan nafas, lepas tanpa tekanan
Aku ingin memeluk setiap luka dan belajar memaafkan diriku yang masih belia 

03/04/2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun