Mohon tunggu...
Luna Septalisa
Luna Septalisa Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar Seumur Hidup

Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunasepta@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perempuan Tangguh Ada di Mana-mana, Bahkan di Dalam Diri Kita

12 Maret 2021   12:42 Diperbarui: 12 Maret 2021   15:49 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi girl power-freepik.com

Kita juga dapat belajar tentang ketangguhan perempuan dari seorang gadis remaja asal Swedia bernama Greta Thunberg yang dengan berani berdemonstrasi di depan gedung parlemen Swedia pada Agustus 2018 silam, menuntut anggota parlemen menetapkan aturan baru terkait perubahan iklim. 

Aksinya menjadi sorotan dan menginspirasi banyak remaja di berbagai belahan dunia. Dilansir dari BBC, sebanyak 1,6 juta siswa dari 125 negara menggelar aksi serupa. 

Di usianya yang masih belia, ia telah sukses mencatatkan namanya dalam daftar The World's 100 Most Powerful Women versi Majalah Forbes dan 100 Most Influential People versi Majalah Time. 

Saya juga kagum sekaligus respek pada perempuan-perempuan tangguh di keluarga saya. 

Rasa hormat yang tinggi saya haturkan kepada ibu saya--seorang Ibu Rumah Tangga multitalenta dan multiperan--guru pertama yang mengajarkan pada saya dan adik-adik tentang kasih sayang, ketulusan, keikhlasan, kesabaran, kemandirian dan empati pada sesama. Seseorang yang mengajarkan dan mendidik anak-anaknya dengan contoh nyata. Bukan sekadar menyuruh saja. 

Nenek saya, baik itu dari pihak ibu maupun ayah, juga tidak kalah hebat. Di usia yang sudah senja, mereka masih aktif berorganisasi. 

Bahkan nenek dari pihak ibu, sampai tua pun masih bekerja sebagai penjahit. Walaupun sekarang tidak lagi karena penglihatan yang mulai tidak awas. Maklum, usia sudah 80-an. 

Jika ada yang masih suka sinis, menganggap bahwa wanita karir adalah perempuan egois karena seolah lebih mementingkan pencapaian pribadi dibanding mengurus rumah tangga. Jika ada yang beranggapan bahwa pernikahan adalah penghalang bagi perempuan untuk meraih cita-citanya, maka tante saya (adik ayah) adalah salah satu dari sekian banyak perempuan yang mematahkan stigma tersebut. 

Karena nyatanya beliau masih bisa meraih mimpinya untuk kuliah S2 di luar negeri, menjadi wanita karir yang cemerlang sekaligus mampu menjadi istri dan ibu yang baik bagi anak laki-laki semata wayangnya. 

Saya bersyukur karena Tuhan selalu mempertemukan saya dengan orang-orang baik sehingga saya selalu merasa terinspirasi dan termotivasi. 

Saya beruntung memiliki sahabat-sahabat perempuan dengan beragam latar belakang dan keunikan. Mereka adalah perempuan-perempuan kuat, independen dan open minded yang selalu menyemangati dan memotivasi saya bahkan saat saya rasanya ingin menyerah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun