Judul                    : Revolusi Dari Desa (Saatnya dalam Pembangunan Percaya kepada Rakyat)
Penulis                : Dr. Yansen TP., M.Si
Editor                   : Dodi Mawardi
Penerbit             : PT. Elex Media Komputindo
Tahun Terbit     : 2014
Cetakan             : Ke-1
Jumlah Hal.        : xxviii + 180 halaman
ISBNÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â : 978-602-02-5099-1
Pembangunan seyogyanya merupakan wujud sebuah harapan yang di inginkan dan bisa dirasakan mamfaatnya oleh semua lapisan masyarakat. Akan tetapi pembangunan yang sampai saat ini sedang berlangsung di negara kita belum bisa dirasakan merata oleh rakyat. Â Khususnya masyarakat di pedesaan masih tetap menghadapi permasalahan akan buruknya infrastuktur, kemiskinan, rendahnya kualitas SDM, serta sulitnya mendapatkan akses informasi. Bisa dikatakan bahwa masyarakat desa sangat jauh dari sentuhan pembangunan.
Melihat fenomena inilah, Dr Yansen selaku Bupati dari Kabupaten Malinau tergerak untuk mengubah konsep dan strategi pembangunan yang selama ini benar benar tidak menyentuh hingga lapisan masyarakat di perbatasan/pedesaan. Melalui Gerakan Desa Membangun (GERDEMA) Dr Yansen mempercayakan dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Malinau untuk ikut aktif dalam pembangunan Malinau. Hal mengenai GERDEMA ini tertuang dalam bukunya yang berjudul “Revolusi dari Desa (Saatnya dalam Pembangunan Percaya kepada Rakyat).
Buku setebal 180 halaman ini terdiri dari tujuh bab, dimana masing masing bab secara rinci menggambarkan bagaimana GERDEMA terbentuk, berevolusi hingga mampu memajukan masyarakat di Kabupaten Malinau.
Bab I : Menggugat Konsep Pembangunan
Jika selama ini pembangunan hanya menjadikan masyarakat sebagai objek, maka saatnya untuk merubah strategi dengan menjadikan rakyat sebagai pelaku pembangunan. Masyarakat desa di berdayakan dan diberi kepercayaan untuk melaksanakan pembangunan. Dalam hal ini peran pemerintah hanya sebagai fasilitator, membimbing dan mengarahkan masyarakat.
Bab II : Teknik Merancang Pembangunan
Sebelum merancang pembangunan Malinau, maka terlebih dahulu ditetapkan visi bersama (share vision) yang perlu di pahami oleh semua pihak. Visi tersebut dijabarkan kedalam 10 Misi dan 4 Pilar Pembangunan. Misi dan Pilar Pembangunan tersebut merupakan isu strategis yang harus dijadikan prioritas/dasar percepatan pembangunan Kabupaten Malinau. Dengan rancangan ini juga diharapkan adanya pembangunan yang lebih terarah, lebih kreatif, dan inovatif.
Bab III : Gerakan Desa Membangun (GERDEMA) Sebuah Revolusi dari Desa
Gerdema merupakan revolusi konsep pembangunan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat desa untuk membangun dirinya sendiri secara khusus dan desanya secara umum. Melalui gerakan ini diharapkan hasil pembangunan membawa dampak yang signifikan dan menyentuh ke akar masalah yang sebenarnya. Dengan esensi pembangunan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat, Gerdema mendidik masyarakat desa untuk menjadi pelaku pembangunan yang mandiri.
Bab IV : Kepemimpinan dalam Gerdema
Keberhasilan GERDEMA tidaklah semata – mata karena peran rakyat saja. Faktor lain yang juga menentukan adalah aspek kepemimpinan yang tepat. Dimana seorang pemimpin dalam GERDEMA harus memiliki nilai nilai utama kepemimpinan.
1.Nilai Kecerdasan Spritual : Seorang pemimpin yang memiliki nilai kerohanian yang tinggi, akan memiliki filter dalam bertindak dan berperilaku.
2.Nilai Kercerdasan Emosional : Dengan kecerdasan emosional, seorang pemimpin akan mampu membangun komunikasi antar personal dengan baik
3.Nilai Kecerdasan Intelektual : Kecerdasan intelektual merupakan pemberdayaan otak, hati dan jasmani
4.Nilai Kercedasan Ekonomi : Pemimpin harus mampu memaksimalkan dan mendayagunakan semua potensi yang dimiliki
5.Nilai Kecerdasan Nasionalis Kebangsaan : Seorang pemimpin harus memiliki kesadaran hidup berbangsa dan bernegara
Bab V : Profil Desa dan Hubungan antar Lembaga
Desa merupakan persekutuan masyarakat adat yang mengikat diri sebagai komunitas masyarakat. Dengan potensi strategis yang dimiliki, desa punya peran penting dalam pembangunan. Hanya saja selama ini desa cenderung di abaikan. Pembangunan lebih banyak berpusat di kota. Dan lebih miris lagi, pemerintah cenderung ingin merubah karakter desa menjadi lebih modern. Akan tetapi GERDEMA menjadikan profil desa menjadi kekuatan. Serta akan menjadikan pemerintah desa mampu berfungsi sebagai pelayan kepentingan masyarakat.
Bab VI : Mekanisme dan Keberhasilan Gerdema
Mekanisme proses pelaksanaan GERDEMA sangat mudah dipahami. Mulai dari tahap Perencanaan, Pembiayaan, Pengawasan, Evaluasi, Pertanggungjawaban, Indikator Kerja, hingga capaian keberhasilannya. Sedangkan salah satu indikasi keberhasilan GERDEMA itu sendiri dapat terlihat dari Pemerintahan desa yang berfungsi lebih baik dalam pelayanan masyarakat. Tidak lagi hanya sebagai lembaga formalitas.
Bab VII : Rekam Jejak Sebelum dan Setelah GERDEMA
Dalam bab ini dijelaskan lebih rinci mengenai perbandingan kondisi masyarakat Malinau sebelum dan setelah pelaksanaan GERDEMA.
Kelebihan
Buku ini sangat inspiratif dan mampu menyadarkan siapa saja yang membacanya untuk mau merubah paradigma tentang keberadaan/peran strategis sebuah desa dalam pembangunan.
Kesimpulan
Sebagai negara yang 65% masyarakatnya berada di desa, sudah seharusnya pembangunan berbasis pada pemberdayaan masyarakat desa. Desa seumpama sebuah pondasi dalam bangunan. Jika pondasinya dibentuk dengan kokoh, maka bangunan tersebut akan kokoh. Demikian pula jika sebuah desa telah berhasil dan maju, maka negara pun akan maju dan berhasil.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI