"aku gak nyuruh kamu bertahan, tapi aku juga gak siap kehilangan."
Kata-kata seperti itu bikin pembaca langsung merasa "ditampar", karena emosi disampaikan secara langsung tapi tetap menyentuh.
AU bukan cuma mengandalkan kata-kata. Banyak penulis AU yang bikin screenshot palsu dari WhatsApp, IG DM, atau iMessage, lengkap dengan nama kontak, foto profil, bahkan jam. Ada juga yang nyisipin lagu Spotify, lirik lagu, atau video aesthetic buat nambah suasana.
Jadi saat baca AU, kita bukan cuma baca teks, tapi juga merasakan suasana hati tokohnya lewat elemen visual itu.
Cerita AU biasanya dimulai langsung dari konflik, bukan pengantar panjang. Alurnya bisa dibikin sesuka penulis, misalnya:
Buka dengan thread: perkenalan karakter atau latar.
Masuk ke konflik: chat emosional, tweet galau, atau rahasia terbongkar.
Klimaks: pertengkaran, pengakuan cinta, atau kebohongan yang ketahuan.
Penutup: kutipan menyentuh, pesan terakhir, atau ending terbuka.
Meski bebas, penulis tetap menjaga alurnya biar pembaca bisa mengikuti dan ikut merasakan ceritanya.
Kenapa AU Disukai Banyak Orang?