Di era digital sekarang, banyak remaja, khususnya Gen z, punya cara sendiri untuk menunjukan kreativitasnya lewat tulisan. Salah satunya adalah dengan membuat cerita AU (Alternate Universe) yang diposting di platform X (dulu Twitter). Jenis cerita ini bukan sekedar fiksi biasa, tapi cerita ini menyajikan pengalaman membaca yang unik karena pembaca seolah-olah ikut "mengintip" isi chat, postingan medsos, atau curhatan para tokohnya.
AU biasanya tidak berbentuk paragraf panjang seperti cerpen atau novel. Ceritanya disusun dari potongan percakapan, screenshot chat palsu, thread medsos, sampai cuplikan lagu atau lirik. Karena formatnya fleksibel dan sangat dengan dengan kehidupan kita, AU jadi bentuk fiksi yang digemari banyak orang, terutama anak muda.Â
Cerita AU banyak memakai bahasa yang mirip dengan gaya ngobrol Gen Z sehari-hari. Berikut beberapa cirinya :
1. Â Gaya Bahasa Kasual
Bahasa yang dipakai biasanya santai dan realistis, penuh singkatan, typo, kadang campur bahasa inggris, dan pastinya pakai istilah gaul internet.
Contoh :Â
"eh, lo ghosting terus muncul sok-sok biasa aja? capek tau"
Kalimat seperti itu bikin cerita terasa nyata, kayak denger cerita teman sendiri.
2. Emosional dan Bikin Baper
AU sering ngangkat tema yang relate: cinta bertepuk sebelah tangan, sahabat yang berubah jadi cinta, atau patah hati yang diam-diam disimpan. Jadi gaya bahasanya juga sering dramatis, kadang puitis.
Contoh: