Mohon tunggu...
Luluh Pramuda
Luluh Pramuda Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Benarkah Konvergensi Media Menggeser Media Konvensional ke Arah Kepunahan?

14 November 2018   14:05 Diperbarui: 14 November 2018   14:32 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

-Meningkatkan peluang kerja dibidang teknologi informasi.

-Meningkatkan kemudahan akses konten dan informasi. Dengan adanya konvergensi media, masyarakat mampu mendapat lebih dari satu jenis konten dari satu media yang sama.

-Komunikasi interaktif. Dengan adanya konvergensi media, pengguna bisa semakin aktif memberikan komentar dan saran terhadap informasi dan konten yang diberikan.

Meski memiliki banyak kelebihan, konvergensi media juga memiliki beberapa dampak negatif, sebagai berikut:

-Penurunan industri media cetak. Dengan adanya media online yang aksesnya lebih mudah, media cetak seperti koran atau majalah mulai ditinggalkan pelanggannya.

-Kehilangan pekerjaan. Merujuk pada poin pertama, penurunan industri media cetak dapat berdampak pada hilangnya pekerjaan orang orang di media cetak.

-Ketergantungan pada teknologi digital. Adanya konvergensi media juga mengubah gaya hidup masyarakat menjadi semakin bergantung pada gadget. Mudahnya akses informasi berpeluang menjadikan pengguan semakin malas.

Dikutip dari web Universitas Multimedia Nusantara dalam seminar konvergensi media, beberapa media besar di Indonesia sudah mulai menerapkan konvergensi dalam ruang redaksi, akan tetapi penerapan konvergensi ini, menurut Redaktur Eksekutif majalah Tempo Wahyu Dhyatmika, masih diserap dengan keliru. Media di Indonesia menerapkan konvergensi dengan cara menuntut para jurnalisnya untuk dapat bekerja dalam multiplatform yaitu cetak, online, televisi dan lain sebagainya. Satu konten didaur ulang dan dimasukkan dalam berbagai platform.

Peneliti Remotivi, Wisnu Prasetya Utomo mengatakan bahwa konvergensi media hadir untuk membuat media tetap relevan pada audiensnya karena kondisi media di Indonesia saat ini chaos, isu hoax pun juga sehingga berakibat pada menurunnya kepercayaan masyarakat. Konvergensi media ada bukan untuk menghadirkan sebuah efisiensi yang pada akhirnya berujung pada eksploitasi pada pekerja media. Namun konvergensi yang baik adalah terwujud saat media ada untuk menyajikan sebuah informasi yang bermutu dan sesuai dengan kebutuhan audiens dengan konten-konten yang kaya dan juga berkualitas.

Salah satu media yang melalukan praktik konvergensi media contohnya yaitu Kompas. Kompas merupakan salah satu media yang paling berpengaruh di Indonesia. Sebelumnya, Kompas hadir dalam bentuk media cetak berupa koran yang terbit harian. Seiring dengan perkembangan teknologi, kompas melakukan konvergensi media dengan meluncurkan portal berita Kompas.com. Portal ini memberikan berita yang lebih cepat, real-time dan beragam.

Dikutip dari Kompas.com, Awal Juli 2017 ini, biro daerah Koran Sindo ditutup setelah 11 tahun beroperasi per 29 Juni 2016. Terasa lebih mendung karena terjadi pada grup media besar dengan pengalaman bisnis media karatan plus pemilik modalnya kakap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun