Mohon tunggu...
Puput Firgeya Neta
Puput Firgeya Neta Mohon Tunggu... Penulis - Lulana

Aku akan jadi kata, biar siapa saja bisa mengenalku

Selanjutnya

Tutup

Love

Angin yang Mencintai Batu

21 Januari 2021   08:18 Diperbarui: 21 Januari 2021   09:08 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan sebuah kejadian atau berita yang aneh jika angin bisa mencintai batu. Angin bisa mencintai siapa saja. Kadangkala ia mencintai rumput, padi, ilalang, daun-daun kering, atau juga ranting pohon. kadang juga ia mencintai batu, yang dingin, diam, dan keras kepala. Untungnya angin adalah sosok yang riang, selalu berpikir positif, dan kadang-kadang seperti halnya batu, ia  keras kepala. Dalam hal ini, ia keras kepala mencintainya.

Saat pagi angin terus-terusan mengusiknya, ia tak membiarkan batu sampai merasa kesepian. Siang hari ia masih mengusiknya, berharap sekejap saja sang batu mau berbicara padanya. Kadang batu hanya menatapnya, kadang hangat, kadang juga terasa dingin. Kadang batu tersenyum ke arahnya yang membuat angin jadi salah tingkah dan berhembus kencang kemana-mana. Namun tak jarang juga batu mengabaikannya.

Sore harinya angin mengutip berbagai puisi cinta dan menyenandungkannya untuk batu, lewat sepoi-sepoi sejuknya. Malam harinya angin memberi waktu bagi batu untuk sendirian. Namun dari kejauhan ia terus menatapnya seakan-akan batu adalah pemandangan paling menakjubkan di dunia, bahkan tak jarang bintang-bintang di langit sana dibuat cemburu olehnya. Sembari memandang, ia terus berdoa agar sang batu bisa selalu bahagia. 

Apakah angin merasa sedih saat batu mengabaikannya? saat cintanya tak berbalas? iya, tentu saja. Bahkan kadang dia menangis dan berhembus dengan hembusan paling dingin dan sedih.

Namun angin selalu bisa menemukan kebahagiaannya. Ia sadar betul bahwa jika cinta dikerjakan dengan benar, ia akan mendatangkan kebahagiaan.

Saat batu menatapnya, saat batu tersenyum padanya, saat batu mendengarkan puisi cintanya, saat itulah angin begitu sangat bahagia seolah semua sedih yang diterimanya sama sekali tak ada harganya. Angin selalu mengkhawatirkan batu dan dengan mempedulikannya, angin bisa merasakan kebahagiaan yang panjang. Sebab ia mempunyai ketulusan.

Angin biasanya bercerita dan belajar banyak hal tentang cinta dari hujan. Kita tau benar bahwa hujan dan bumi adalah pasangan yang cukup fenomenal di alam semesta, seperti halnya romeo dan juliet di kalangan manusia. Tapi nanti saja kita bahas mengenai kisah cinta hujan. Sekarang dari kisah cinta angin kita bisa belajar, bertepuk sebelah tangan memang menyakitkan. Namun ini adalah cara belajar paling baik mengenai mencintai. Betapa ketulusan sangat berharga nilainya, betapa mengikhlaskan itu adalah hal yang luar biasa, dan betapa bahan untuk bahagia berlimpah ruah. Mencintai itu dilakukan seorang diri. Ketika sudah memahami, maka saat dicintai, kitapun bisa menghargai.

-Diceritakan oleh angin yang sampai detik ini masih mencintai batu-

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun