Mohon tunggu...
Lukas Budi
Lukas Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Biografometrik Nusantara

Biografometrik Nusantara (grafonomi,deteksi kebohogan, tes integritas, )

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Diksi Koruptor Harus Keras

9 Desember 2023   23:23 Diperbarui: 10 Desember 2023   05:22 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tindakan Fraud ini biasanya baru pertama atau kedua kali dilakukan, pelaku sudah lama bekerja di tempat kerjanya dan tidak tampak pantas melakukan Fraud, oleh karena itu Fraud jenis ini disebut Accidental Fraud.

Pelaku Accidental Fraud  ini, di negara maju tidak langsung diselesaikan dengan cara penuntutan di sidang pengadilan tetapi di selesaikan internal, malah ada institusi yang sudah berjaga- jaga dengan mengasuransikan kerugian semacam ini ,   yaitu yang disebut Fidelity insurance.

Predator Fraud

Korupsi jenis ini tidak dapat diterangkan dengan premisnya Donald Cressy yaitu pathologi -predator Fraud, Fraud jenis ini sangat licik, jahat hanya fokus mencari dan berburu/hunt  kelemahan  dan kerentanan dari organisasi, pertimbangan rasionalisasi dan tekanan sudah tidak lagi  sebagai motivasi, yang terpenting mancari -cari kesempatan/opportunity  kesempatan dapat diciptakan oleh predator Fraud dengan melakukan kolusi dengan orang dalam untuk melaksanakan tujuannya supaya mendapatkan untung sebagai gaya hidup keserakahannya, hasrat tak terkontrol(pathological),ataupun,korupsi jenis ini paling banyak di Indonesia.

Dampak Predator Fraud

Dampak Predator Fraud ini   merugikan dan merusak  pribadi, sedih dan  kecewa kehilangan kepercayaan diri ,marah dan tentu saja kehilangan material. Organisasi, kehilangan kepercayaan pelanggan, material, dan dapat  menghancurkan struktrur keamanan negara, kerugian moneter, masyarakat timbul ketidak percayaan,investor pergi, yang makin parah, menarik para penjahat untuk melakukan money laundring, ini yang disebut efek  attractiveness index . Data dari ACFE (  Association of Certified Fraud Examiners) kerugian diseluruh dunia akibat kejahatan Fraud sekitar 3.5 trilliun US $.

Maka seharusnya   Predator Fraud di jadikan musuh bersama masyarakat, diperangi dan jurnalis harus  memperlakukan para koruptor predator ini  dengan  diksi  keras  untuk menggugah keprihatinan publik, merendahkan derajat kemanusiaan pelaku koruptor  dan yang terakhir memberi "hukuman moral".sehingga peran jurnalis dapat menjadi deteran kejahatan korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun