Mohon tunggu...
Lubisanileda
Lubisanileda Mohon Tunggu... Editor - I'm on my way

A sky full of stars

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dulu "WarJaki" Kini "WarGrab"

4 Desember 2019   20:15 Diperbarui: 5 Desember 2019   11:47 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Beberapa tahun belakangan gaung digitalisasi seperti menyadarkan dunia. Teknologi digital menyentuh segala hal yang berkaitan dengan kebutuhan manusia. Menyediakan apa saja yang serba mudah, cepat, dan tepat. Terpenting aman dan nyaman. Maka jutaan orang pun menyadarinya kemudian memanfaatkan teknologi digital itu. Termasuk saya pribadi.

Sejak dua tahun belakangan ini saya merupakan pengguna layanan jasa Grab. Mulai dari GrabRide, GrabCar, dan GrabFood. Mulanya ada perasaan tak nyaman ketika pertama kali menggunakan layanan GrabRide.

Maklumlah namanya juga tak kenal dengan sosok driver yang menjemput. Meskipun aplikasi #selalubisa membantu namun saat itu bagi saya kepercayaan di atas segala-galanya.

Saya menggunakan layanan #AplikasiUntukSemua ini di pelbagai momentum. Bahkan ketika harus hilir mudik dari lokasi yang satu ke lokasi yang lain, #SuperApp menjadi andalan saya.

Sejak dua tahun lalu sampai saat ini, rasanya belum pernah saya dikecewakan oleh penyedia layanan online satu ini. Satu-satunya yang mengecewakan saya adalah ketika baterai ponsel saya mengalami low batt, karena saya tidak bisa menggunakan #AplikasiUntukSemua ini.

Bahkan ketika hujan jatuh mengguyur Kota Medan, Grab #selalubisa menjemput dan mengantar saya. Sebetulnya ini yang membuat saya jatuh hati. Saya ingat betul, saat itu saya sedang dikejar deadline pekerjaan. Hujan jatuh begitu awet hari itu. Sejak sore bahkan hingga malam hujan tak juga enggan berhenti

 Saya tak pernah berpikir soal waktu, bahkan melirik jam pun tidak. Saya hanya fokus dengan pekerjaan, dengan target bahwa pekerjaan harus selesai malam itu juga. Memasuki bagian finishing touch pekerjaan, saat itulah saya tersadar untuk melihat ke arah jam. Pukul 22.00 WIB.

Saya bergegas dan lalu cepat-cepat keluar dari gedung kantor. Di luar sana hujan masih mewarnai langit yang gelap. Saat itu saya tidak begitu yakin jika ada #AplikasiUntukSemua Grab yang akan menyahuti permintaan saya.

Ternyata saya salah. Jawaban 'Oke, ditunggu ya kak' membuat saya menjadi semangat. Saya pikir, tak mengapa jika saya kehujanan. Terpenting ada yang mau mengantar saya pulang sampai ke rumah.

Syukurnya sang driver telah menyiapkan jas hujan khusus untuk penumpang. Saat itu saya sangat bersyukur. Meskipun tetap juga membuat kami basah. Tapi tak ada panggung untuk sebuah atau beberapa keluhan saat itu karen Grab #selalubisa mengatasi masalah saya.

Perjalanan sejauh 9,9 kilometer dari Jalan Jendral Ahmad Yani, Medan menuju Jalan Karya Wisata, Medan pun kami tempuh. Saat itu driver Grab #AplikasiuntukSemua ini memilih jalur lewat Jalan Pattimura, Medan untuk bisa terus menuju arah ke Padang Bulan, Medan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun