Pada akhirnya, sugar coating adalah manis yang bisa berubah jadi racun. Ia bisa membantu sesaat, tapi perlahan melemahkan daya tahan tim. Sama seperti gula berlebihan yang bisa merusak tubuh, kata-kata manis berlebihan juga bisa merusak ekosistem kerja.
Penutup
Sugar coating adalah realitas yang sulit dihindari di dunia kerja. Di satu sisi, ia bisa membuat suasana lebih hangat dan aman. Di sisi lain, jika berlebihan, ia bisa berubah menjadi racun yang menumbuhkan budaya toxic.Â
Tantangan bagi kita adalah menemukan keseimbangan: berbicara dengan empati, tapi tetap berani menyampaikan kebenaran.
Kantor yang sehat bukanlah kantor yang penuh dengan kalimat manis, melainkan kantor yang berani menampung kritik dengan terbuka. Kita semua tentu ingin bekerja di lingkungan yang jujur, transparan, dan saling mendukung.Â
Namun, itu hanya bisa tercapai jika kita berani mengurangi lapisan gula yang berlebihan dalam komunikasi sehari-hari.
Pertanyaannya sekarang, bagaimana dengan Anda? Jika menghadapi rekan kerja yang gemar sugar coating, apakah Anda akan membiarkannya, menegurnya, atau ikut terbawa arus?Â
Jawabannya bisa berbeda bagi tiap orang, tapi yang pasti, budaya kerja yang sehat tidak akan tumbuh dari kata-kata manis yang kosong. Ia tumbuh dari keberanian untuk berkata jujur, meski terkadang terasa pahit.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI