Mohon tunggu...
Julianda Boang Manalu
Julianda Boang Manalu Mohon Tunggu... ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh".

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Siapa Peduli Pustakawan?

16 September 2025   07:01 Diperbarui: 16 September 2025   18:49 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pustakawan Nanda Dwi Pratama sedang mengecek buku di perpustakaan Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Furqon, Palembang. (KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH)

Selain kesejahteraan materi, Endang juga menekankan pentingnya kesejahteraan nonmateri. Peningkatan kompetensi melalui pelatihan, pengabdian masyarakat, hingga advokasi literasi dinilai bisa membantu pustakawan naik pangkat dan menambah penghasilan. Dengan kata lain, dedikasi tetap menjadi jalan untuk bertahan.

Meski begitu, perjuangan pustakawan tetap sunyi. Mereka jarang tampil di ruang publik, berbeda dengan guru yang mendapat perhatian luas. Padahal, tanpa pustakawan, dunia pendidikan akan kehilangan salah satu pilar penting dalam menumbuhkan budaya literasi.

Refleksi: Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Pertanyaan "Siapa peduli pustakawan?" seharusnya menggugah kita semua. Apakah kita rela profesi yang sangat strategis ini terus hidup dalam keterbatasan? Apakah kita hanya akan membiarkan pustakawan sekolah bergaji ratusan ribu rupiah sementara mereka menanggung tanggung jawab besar mendidik generasi penerus?

Kepedulian tidak selalu berarti memberikan dana. Kepedulian bisa diwujudkan dengan mengunjungi perpustakaan, memanfaatkan layanan yang ada, atau menyuarakan pentingnya pustakawan di ruang publik. Semakin sering kita hadir di perpustakaan, semakin kuat pula legitimasi pustakawan di mata masyarakat dan pemerintah.

Masyarakat juga bisa mendorong sekolah, kampus, maupun pemerintah daerah untuk memperhatikan kondisi pustakawan. Petisi, kampanye literasi, atau sekadar menulis di media sosial tentang peran pustakawan bisa menjadi bentuk dukungan nyata.

Pada akhirnya, pustakawan bukan hanya urusan mereka sendiri. Ini adalah urusan kita semua, karena dari tangan merekalah generasi muda belajar mencintai buku dan menghargai ilmu pengetahuan.

Jika kita benar-benar peduli pada literasi bangsa, maka sudah saatnya kita juga peduli pada mereka yang menjaganya. Kalau bukan kita yang peduli pustakawan, siapa lagi?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun