Analisis Hasil:
Temukan pola: misalnya, sebagian besar karyawan divisi X keluar dalam 3 bulan karena tidak kompeten di tools meski skor tes lumayan.
Atau user merasa HRD memberikan kandidat "si bingung", tapi HRD menyatakan user tidak memberikan deskripsi dengan jelas.
Rancang Perbaikan Proses:
Jika requirement analysis kurang tajam, rancang workshop bersama untuk menyusun job description yang terukur: hasil akhir, indikator sukses, kompleksitas tugas.
Jika metode seleksi tidak sesuai divisi, sesuaikan tools: misalnya, user harus membantu menyiapkan tes praktikal atau mini-project.
Tambahkan sesi "kalibrasi intensif" antara HRD dan user tiap awal proses rekrutmen: clarifying expectations dan agreed assessment criteria.
Implementasi dan Pemantauan:
Terapkan perbaikan di beberapa rekrutmen selanjutnya.
Catat metrik baru dan bandingkan dengan baseline.
Review berkala tiap 6 bulan, lalu laksanakan iterasi continuous improvement.