Mohon tunggu...
Loganue Saputra Jr.
Loganue Saputra Jr. Mohon Tunggu... Farmasis -

Hobi baca, nonton, video game, dan sering kali sedikit narsis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Memupuk Dendam, Memendam Luka (1.1)

13 Mei 2016   09:11 Diperbarui: 13 Mei 2016   15:04 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

1

Ketika fajar ingin berlalu, rumah Polisi Ibas di ketuk oleh Mbok Minah. Polisi Ibas yang masih duduk di atas sajadah berjikir sejak selesai salat subuh tadi, menghentikan gerak tangannya yang menggeser biji tasbih. Ia berjalan menuju pintu dan mendapati Mbok Minah berwajah panik dengan derai air mata.

Tak ada salam dari Mbok Minah, apalagi kesempatan buat Polisi Ibas bertanya. Mbok Minah sudah duluan nyerocos panik. “Anak saya, Mustafa dibunuh orang...” Mulutnya macam tersekat ketika ingin melanjutkan kata-katanya.

“Siapa yang bunuh?” tanya Polisi Ibas dengan tenang.

“Saya tidak tahu. Seseorang menggorok lehernya.”

Mengikuti langkah Mbok Minah yang tergesa-gesa, Polisi Ibas berkali-kali berlari kecil untuk mengimbangi. Ketika mereka mencapai kamar Mustafa, terlihat Mustafa terkapar dengan mata terbelalak, kaki dan tangan terentang lunglai, dibagian lehernya terlihat luka besar menganga berhias darah yang merembes hingga ke lantai.

“Astagfirulah! Inalilah wainalilah hirojiun.” Saru Polisi Ibas seakan tidak percaya.

~~~

Tiap pagi dan sore Pak Jaki rajin sekali mengganti air minum buat ayam peliharaannya. Sekaligus juga memberi bama untuk makanan ayam. Ayam-ayam itu sintal-sintal, besar, dan sehat-sehat.

Pak Jaki sudah lama memelihara ayam, sejak Bujang, anak pertamanya lahir, ia sudah berternak ayam. Dibelakang rumahnya penuh dengan kandang ayam, begitu juga dengan taik ayam beserta aroma lencong-nya yang menjijikkan.

Dua hari yang lalu ayam kesayangannya hilang. Ayam jago yang sering kali dibawanya untuk sabung ayam. Karena sayangnya dengan ayam tadi, ayam jago tadi diberinya nama Samson. Sesuai dengan namanya, Samson memang ayam yang sangat unggul, jarang sekali ia kalah, bahkan acap kali ikut dalam sabung ayam, lawan-lawannya pasti ketakutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun